Melesat dengan Transformasi BRIvolution 2.0, BRI Bantu Pertumbuhan Baru UMKM di Indonesia
BRI terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui UMKM dengan mengeluarkan transformasi BRIvolution 2.0.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: Yohanes Enggar
TRIBUN-TIMUR.COM - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bertransformasi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Sejalan dengan hal itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menetapkan langkah penguatan yang ditempuh dalam Transformasi BRIvolution 2.0.
Adapun transformasi tersebut merupakan strategic response dari kondisi pandemi. Sehingga dalam rencana jangka panjang yang dituangkan pada BRIvolution 1.0 telah disesuaikan dengan situasi pasar terkini.
Pada transformasi tersebut, BRI Group telah menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion tahun 2025.
Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini sekaligus mempertegas komitmen untuk mempertajam fokus menumbuhkembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan sinergi bersama anak usaha atau secara BRI Group.
Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso mengatakan, BRI telah memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan. Oleh karena itu, BRI akan terus konsisten dalam melakukan perluasan fungsi anak usaha untuk diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI.
“BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin. Kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, diharapkan biayanya bisa menjadi lebih seefisien mungkin,” ungkap Sunarso dalam keterangan pers yang diterima tribun-timur.com, Minggu (9/10/2022).
Dalam membentuk sumber pertumbuhan baru, lanjut Sunarso, BRI akan memberikan contoh dalam pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller.
“Sejak resmi dibentuk satu tahun lalu, UMi setidaknya telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp 183,9 triliun per Agustus 2022,” jelas Sunarso.
Tak hanya itu, hingga Agustus 2022, integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi.
Adapun bentuk integritas layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai agen BRILink yang sudah mencapai 40.121. Sedangkan pada 2022, nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah.
Menurut Sunarso, strategi pertumbuhan BRI terbagi menjadi dua, yakni mengikuti nasabah yang ada atau existing di BRI tapi dibantu untuk naik kelas serta BRI harus mampu untuk menjangkau yang lebih kecil lagi atau go smaller.
“Karena kita memiliki strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, lalu untuk ke bawah kita cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru menjadi go smaller. Maka dari situ kita membuat konsep membentuk holding UMi bersama dengan PNM dan Pegadaian,” ujar Sunarso.
BRI bantu pemulihan ekonomi
Perjalanan BRI Group dalam mencapai visi tersebut tentu banyak dihadapkan dengan tantangan, mulai dari pandemi Covid-19 hingga gejolak ekonomi global.