Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Makassar

Keramat! Ribuan Tulang Tengkorak Manusia Berserak, 5 Fakta Wisata Makassar Mandu Patinna di Enrekang

Tulang belulang dan tengkorak manusia peninggalan purbakala ini berserak begitu saja, di tanah. Tidak di dalam peti.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ina Maharani
Tribun/Erlan
tulang belulang berserak namun tersusun rapi di wisata Makassar Mandu Patinna Enrekang 

3. Keramat, Harus Pakai Pemandu

Menariknya, wisatawan akan dikawal langsung oleh pemandu wisata maupun pemangku adat.

Apalagi wisatawan bisa mengetahui sejarah dari keberadaan Mandu Patinna.

Salah seorang pemangku adat, Yaduk Kallan mengatakan, tempat tersebut sangat dikeramatkan oleh warga sehingga wisatawan yang berkunjung harus dipandu sebagaimana aturan yang diterapkan mereka.

"Kumpulan kuburan ini sudah ada sekitar ratusan abad yang sangat dikeramatkan. Jadi serta merta orang memasuki area ini, sehingga wisatawan yang berkunjung harus dipandu untuk menghindari kejadian yang tidak inginkan," ujar Yaduk Kallan kepada TribunEnrekang.com, Minggu (9/10/2022).

tulang belulang berserak namun tersusun rapi di wisata Makassar Mandu Patinna Enrekang
tulang belulang berserak namun tersusun rapi di wisata Makassar Mandu Patinna Enrekang (Tribun/Erlan)

Lebih lanjut, Yaduk Kallan mengatakan, sejak ditemukan tempat ini, tengkorak dan tulang belulang manusia dengan beragam ukuran itu bertumpukan tidak beraturan.

Yaduk Kallan percaya, keberadaan ribuan tulang dan tengkorak manusia itu sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sehingga masyarakat sekitar berinisiatif dengan bergotong royong menata kembali tempat tersebut.

Hal itu dilakukan karena tengkorak dan tulang manusia tersebut sudah lepas dari peti karena dimakan usia.

"Salah satunya juga dijadikan tempat wisata untuk melestarikan sejarahnya. Nah kalau dibiarkan begini (tengkorak dan tulang) berantakan, itu sangat disayangkan," kata seorang pemandu wisata, Nardy Sunardi.

4. Ada Ukiran Kuno dan Benda Pusaka

PANDU Patinna merupakan aset berharga yang dikelola Pemerintah Desa Kadingeh melalui badan usaha milik desa atau BUMdes.

Di sekeliling tempat tulang belulang ini,  terdapat banyak pohon selayaknya di dalam hutan.

Di tempat wisata Mandu Patinna, terdapat beberapa ukiran kuno dan tulisan lontara di peti-peti jenazah.

Selain itu, ada puluhan benda pusaka ditemukan di peti-peti mayat tersebut yang kemudian dimuseumkan oleh pemerintah desa.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved