Headline Tribun Timur
Kerja KPPS Berlipat Ganda, Dari Pagi Hingga Pagi di TPS
Mereka yang berminat menjadi pejuang demokrasi, menjadi anggota KPPS, agar benar-benar mempersiapkan fisik dan mental.
Djayadi menilai, hal itu mungkin saja terjadi. Namun dia menganggap elite politik tidak ada yang berani membangun skenario calon tunggal. “Faktor kedua agak jelas tapi tidak sepasti faktor pertama,” kata Djayadi.
Faktor kedua dapat dilihat dari elektabilitas nama-nama yang kemungkinan menjadi calon. Hal itu bisa diketahui dari hasil survei lembaga publik kredibel dua atau tiga tahun terakhir.
Di mana secara alfabet, hasilnya adalah Anies, Ganjar, dan Prabowo. Dan jika dilihat secara urutan elektabilitas, hasil survei nasional LSI adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Dalam data LSI per Agustus dengan simulasi tiga nama, jaraknya tidak jauh, Ganjar 32 persen, Prabowo 30 persen, dan Anies 28 persen.
Jadi jarak antara nomor satu dan tiga hanya selisih empat persen. Padahal, data LSI dalam survei itu menggunakan sampel 1200 dengan margin error sekitar 2,9.
“Artinya, jarak antara Ganjar dengan Anies tidak sampai dua kali margin error. Itu berarti kita tidak tahu siapa yang unggul dari ketiga nama tersebut,” jelasnya.
Sehingga Djayadi menganggap, publik dapat berpatokan pada tiga nama itu untuk menciptakan tiga kubuh.
Namun hal itu juga tidak mutlak. Sebab, partai-partai politik bisa saja membangun skenario lain.
Sedangkan untuk dua faktor terakhir, Djayadi menilai tidak dapat dijadikan tolok ukur. Karena faktor ketiga kata dia, mengandalkan komunikasi antar partai.
Di mana interaksi antar partai di Indonesia bisa terjadi ke semua arah. Hal ini menyebabkan khalayak sulit menebak koalisi atau kubuh antar partai. Sedangkan faktor keempat adalah sulitnya menebak keinginan para elit politik.
Penentuan Cawapres
Dinamika Pemilu Capres 2024 mendatang termasuk paling sulit untuk ditebak. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah nama yang cukup kuat elektabilitasnya di masyatakat, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Namun selain penentuan Capres, Djayadi mengatakan, penentuan Cawapres juga menjadi hal menarik dan akan berlangsung alot.
Djayadi mensimulasikan seandainya ketiga nama tersebut sudah pasti maju sebagai Capres 2024 dengan posisi ketiganya sama kuat.
Maka kandidat Cawapres akan sangat membantu untuk memenangkan pertarungan di Pemilu 2024 mendatang.