Pilpres 2024
Kaum Milenial Rawan Jadi Floating Mass di Pilpres 2024
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Dr Firdaus Muhammad pun angkat bicara terkait pemilu 2024 dalam diskusi Forum Dosen Tribun Timur
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Semarak isu politik jelang Pilpres 2024 sudah dimulai dari para Partai Politik (Parpol)
Sejumlah parpol mulai menyasar sosok-sosok yang tepat diusung pada Pemilu 2024 nanti.
Sebut saja nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPR RI Puan Maharani hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil begitu tersiar di linimasa.
Bahkan, Nasdem telah mengumumkan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Dr Firdaus Muhammad pun angkat bicara terkait pemilu 2024 dalam diskusi Forum Dosen live di Youtube Tribun-Timur.com, Kamis (6/10/2022).
Forum Dosen edisi kali ini mengangkat tema "Menuju Pemilu 2024, Regulasi dan Tantangan Capres & Cawapres"
Dr Firdaus Muhammad menyebut kunci pemerolehan suara pada pemilu 2024 ada di kaum Millennial.
"Pemilih millennial nanti sangat dominan itu. Para yang mempunyai karakter berbeda-berbeda," ujar Dr Firdaus.
Ia melihat anak muda zaman sekarang cenderung tidak ingin berlama-lama dalam membahas politik.
Hal ini menyebabkan Millennial rawan menjadi Floating Mass.
Dalam istilah politik, Floating Mass diartikan sebagai massa mengambang.
Secara umum dikenal sebagai pemilih yang tidak memiliki ikatan dengan salah satu partai politik.
"Kaum millenial tidak mau terlalu lama berbicara politik dan menentukan pilihan sesuai alasannya, selesai," jelas Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Alauddin ini.
"Mereka mungkin saja menjadi di Floating Mass dulu, lalu nanti di akhir baru menentukan sikap," sambungnya.
Menurutnya, para kandidat capres harus mengantisipasi hal ini.