Tragedi Kanjuruhan
Saksikan Fans Arema FC Tewas di Depan Mata, Mimik Adilson Maringa Disorot Usai Tragedi Kanjuruhan
Pada laga Arema FC vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang, Adilson Maringa diturunkan sebagai starter
Kiper berusia 30 tahun itu mendapat pelukan hangat dari sejumlah penonton.
“Sepak bola itu adalah ketika kami bermain di lapangan dan suporter memberikan dukungannya. Mereka bisa menikmati setiap kemenangan dan tentu saja mereka bisa protes kalau kalah. Tapi yang terjadi seperti bukan sepak bola,” ucapnya.
Selepas dikerubungi suporter, Adilson Maringa melenggang masuk ke dalam ruang ganti.
Sama seperti anggota tim lainnya, ia tidak tahu persis apa yang terjadi terjadi di dalam lapangan begitu ofisial kedua tim telah masuk ke dalam ruangan.
Ia menjelaskan ketika berada di ruang ganti, ada sejumlah penonton yang masuk ke ruang yang harusnya dikhususkan kepada tim Arema FC.
Kondisi para penonton itu tidak baik.
Hal yang semakin membuat Adilson Maringa panik adalah beberapa dari mereka kehilangan nyawa di hadapannya.
“Ada yang bilang kalau ada tujuh atau delapan yang meninggal, tetapi saya hanya melihat tiga orang. Itu yang membuat saya panik,” kata kiper berusia 32 tahun itu.
“Saya rasanya menangis melihat hal tersebut di depan mata saya. Saya hanya bisa menyampaikan dukacita kepada para keluarga korban yang ditinggalkan,” katanya.
Untuk saat ini, Adilson Maringa belum tahu apa yang akan dilakukan oleh tim.
Kepastian penundaan kompetisi membuat para pemain, termasuk dirinya, hanya akan menunggu keputusan selanjutnya yang akan diambil oleh federasi.
Liga 1 Dihentikan!
Tragedi di Stadion Kanjuruhan berbuntut panjang hingga dihentikannya Liga 1 hingga 3.
Pengumuman gelaran Liga 1 hingga Liga 3 dihentikan disampaikan Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD.
Keputusan yang diambil TGIPF tersebut berdasarkan keputusan rapat perdana TGIPF pada Selasa (4/10/2022).