Pilpres 2024
Ternyata Jokowi dan Surya Paloh Bertemu Sebelum Nasdem Deklarasi Anies Baswedan, Pembahasan Bocor
Surya Paloh menyebut respons Jokowi atas deklarasi partainya terhadap pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden pada Pemilu 2024
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi ternyata sudah bertemu sebelum Nasdem resmi deklarasikan Anies Baswedan.
Surya Paloh lebih percaya kepada Anies Baswedan untuk dideklarasikan sebagai Capres 2024 dibanding Gabjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa.
Setelah pertemuan berlangsung,pembahasan Surya Paloh dan Jokowi bocor.
Sebelumnya, Jokowi tolak bicara banyak soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didedklarasikan sebagai Capres 2024 oleh Nasdem.
Presiden Jokowi beralasan masih dalam susana berduka setelah Tragedi Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.
“Saya tidak ingin berkomentar, karena posisinya kita masih dalam suasana duka,” kata Presiden, di Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).
Suasana duka tersebut yakni, meninggalnya seratusan lebih suporter usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu, (1/10/2022).
Setelah Jokowi tolak bicara, Surya Paloh mengungkap fakta baru.
Surya Paloh menyebut respons Jokowi atas deklarasi partainya terhadap pencalonan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Menurut Paloh, Jokowi menyambut baik langkah Nasdem.
Kepala Negara juga menghargai keputusan Nasdem tersebut.
"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies, beliau ucapkan, 'Ya baik, bagus, saya menghargai itu'. Dan saya pikir ini lebih dari cukup," kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Jokowi Paloh mengungkapkan, pertemuan terakhirnya dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar 10 hari lalu.
Menurut Paloh, selama 8,5 tahun terakhir, komunikasinya dengan Jokowi berlangsung intens.
Keduanya akan bertemu kembali dalam waktu dekat.
Paloh bahkan mengeklaim bahwa dirinya menjadi salah satu orang yang paling dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Nasdem memutuskan mengusung Anies Baswedan, kata Paloh, komunikasi antara dirinya dan Kepala Negara masih terjaga baik.
"Komunikasi personal apakah masih terjaga baik, ya baguslah," ujar Paloh.
"Hubungan dengan Pak Jokowi mantaplah," lanjutnya sembari tertawa.
Paloh juga mengatakan, partainya akan tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatan pada 2024.
Menurut dia, tak ada perbedaan apa pun antara Nasdem dan pemerintahan Presiden Jokowi.
Meski ada kekurangan di sana-sini, Paloh menyebutkan, menjadi tugas partai-partai koalisi Jokowi untuk selalu mengawal jalannya pemerintahan.
"Kekurangan pasti ada, dan inilah tugas sahabat, tugas partai koalisi yang berada dalam pemerintahan untuk selalu mengawal dengan nawaitu, dengan niat baik, apa yang terbaik, baik untuk pemerintahan, baik untuk bangsa dan negara ini," katanya.
Adapun Paloh mengungkapkan, alasan partainya mengusung Anies Baswedan sebagai capres adalah karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu dinilai yang terbaik.
Pikiran-pikiran Anies sejalan dengan apa yang diyakini Nasdem, baik secara makro maupun mikro.
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Paloh.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar Juni lalu, Nasdem mengumumkan tiga nama bakal capres yang bakal mereka usung.
Selain Anies, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Anies sendiri sebelumnya telah menyatakan dirinya siap mencalonkan diri sebagai presiden, hanya jika ada partai politik yang bersedia mengusungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surya Paloh Ungkap Respons Jokowi soal Nasdem Usung Anies: Beliau Bilang Bagus"