Festival Gau Maraja 2022
Aksi 4 Maestro Seni di Festival Gau' Maraja 2022 Pukau Pengunjung
Di hari ketiga ini, Festival Gau' Maraja 2022 menampilkan serangkaian performing arts dari komunitas seni.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Lalu, Komunitas Rebana Tradisional Ar-Rahman turut memeriahkan acara.
Komunitas asal Majene membawakan karya berjudul Koayang Sang Penjaga Hutan.
Penonton kembali dihipnotis oleh penampilan Rizky Art Production asal Sinjai yang menampilkan karya Tari Ma'Pasili Rukka.
Rangkaian pertunjukan ini berlangsung begitu meriah. Applaus dari penonton tak hentinya bergemuruh melihat pertunjukan budaya.
"Seru sekali kak, festival ini menampilkan banyak jenis seni. Tak hanya tari yang umum dilihat. Tapi, ada teater yang dikemas dengan konsep luarbiasa," ujar Eve, penonton.
Tak ketinggalan, Sanggar Tie Tie turut menampilkan aksi terbaiknya.
Komunitas dari Bali ini membawakan karya Sang Ratu Klungkung.
Tarian ini menceritakan tentang pemimpin yang sangat cinta pada negara dan rakyatnya.
Kendati wanita "Ida I Dewa Agung Istri Kanya" diberi kepercayaan memegang kepemimpinan kerajaan klangkung.
Hal ini membuktikan bahwa dalam sejarah Bali tak hanya melibatkan peranan pria, namun wanita juga.
Lalu, pertunjukan dilanjutkan oleh penampilan Sugi Performing Arts.
Komunitas asal Palopo ini menampilkan karya berjudul Doddo' ri Abbaratanna Datu e.
Doddo merupakan makhluk ghaib yang mitologinya hanya ada di kedatuan Lueu.
Tari ini bercerita tentang kesedihan atau rasa kedujaab dalam pesta kematian datu Luwu.
Terakhir, Gau' Maraja 2022 ditutup dengan penampilan kolaborasi empat maestro seni.