Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyebab Pertalite Diduga Boros Diungkap, Ahli Minta Segera Pengujian BBM Bikin Pertamina Bertindak

Menurut warganet, Pertalite saat ini dirasa lebih boros dibandingkan sebelumnya dengan pemakaian yang sama.

Editor: Ansar
Facebook
Tangkapan layar unggahan foto disebut perbandingan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite lama dengan yang baru. Sejak kenaikan harga BBM, warganet curiga kualitas Pertalite juga berkurag dan makin boros. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar soal penurunan kualitas bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite sudah beberapa hari ramai di media sosial.

Kualitas Pertalite menjadi sorotan setelah pemerintah memutuskan mnaikkan harga BBM awal bulan ini.

Sejak kenaikan harga BBM, warganet curiga kualitas Pertalite juga berkurag dan makin boros.

Menurut warganet, Pertalite saat ini dirasa lebih boros dibandingkan sebelumnya dengan pemakaian yang sama.

Kecurigaan warga ini didukung dengan kondisi antrean di SPBU Pertamina yang meningkat tajam.

Bahkan, beberapa dari mereka rela pindah ke SPBU swasta untuk menghindari antrean panjang, meski dengan harga sedikit lebih mahal.

Analisis dan penjelasan ahli ITB

Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgandara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswisjajanto mengatakan, penurunan kualitas Pertalite bisa dimungkinkan karena massa jenis yang berubah.

Menurutnya, massa jenis Pertalite yang ditetapakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkisar antara 715-770.

Faktor density atau massa jenis ini mencerminkan energi per liter bahan bakar.

"Jadi artinya dengan uang yang sama, kalau densitas itu turun maka kita akan mendapat energi yang lebih sedikit per liternya dari yang kita bayar," kata Tri dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Warganet mengeluhkan penggunaan BBM jenis Pertalite kini
Warganet mengeluhkan penggunaan BBM jenis Pertalite kini menjadi cepat habis sejak harga BBM dinaikkan seperti yang diunggah oleh akun Twitter @ferizandra pada Rabu (21/9/2022)(Tangkapan layar Twitter.)

Ada beberapa faktor penyebab penurunan massa jenis BBM ini. Pertama, kondisi crude oil yang menurun secara alami.

Dalam hal ini, crude oil yang dimasak bisa menghasilkan nafta yang ringan dan berat.

Nafta adalah hasil pengolahan crude oil yang sudah diproses sedemikian rupa, namun belum menjadi Pertalite.

Kedua, kemungkinan adanya kesalahan saat proses pengolahan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved