Unhas
Unhas Latih Sivitas Akademika Optimalkan Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan hal penting untuk pengembangan risiko pada setiap unit di lingkup Unhas.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) terus memperbaiki manajemen tata kelola kampus.
Melalui bidang perencanaan dan pengembangan, Unhas menggelar workshop ISO 31000:2018 tentang manajemen risiko secara luring di Aula LPMPP, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (28/9/2022).
Sebagai narasumber hadir Sales Manager dan LC Philippines-Indonesia Satria Wira Nayoan dan Lean Management Trainer dan Consultant Mukhsin Safiq.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Yahya mengatakan workshop ini merupakan program kerja yang bertujuan untuk memberikan ruang kepada sivitas akademika Unhas dalam mempelajari manajemen risiko.
Menurutnya, manajemen risiko merupakan hal penting untuk pengembangan risiko pada setiap unit di lingkup Unhas.
"Dengan kegiatan ini, tentunya kita ingin menghasilkan luaran yang mengetahui dan memahami implementasi manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2018. Manajemen risiko menjadi penting dalam setiap unit kerja," jelas Yahya.
Dalam penerapannya, manajemen risiko dapat membantu dalam memperoleh perlindungan dari berbagai risiko dalam mencapai tujuan lembaga.
Salah satu upaya melakukan manajemen risiko adalah dengan menerapkan standar ISO 31000.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi para narasumber.
Sementara itu Mukhsin Safiq memberikan penjelasan tentang pendekatan berpikir berbasis risiko dalam sistem, manajemen konsep dasar serta istilah dan definisi dalam ISO 31000:2018.
ISO 31000 merupakan standar manajemen risiko yang berisi prinsip serta pedoman organisasi atau perusahaan dalam melakukan proses penilaian mitigasi risiko.
"Penerapan ISO 31000 dalam upaya pengelolaan risiko berlangsung secara menyeluruh. Jadi, sivitas akademika bisa melakukan mitigasi risiko dalam menetapkan kebijakan atau langkah," Katanya.
Kegiatan ini berjalan selama satu hari hingga sore hari. Sekitar 50 peserta dari sivitas akademika tiap fakultas ikut dalam workshop ini.
Luaran kegiatan inipun diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap penerapan manajemen risiko dalam lingkup perguruan tinggi.(*)