G30S PKI
Sosok 10 Pahlawan Revolusi, Korban Diculik dan Dibunuh di Lubang Buaya G30S PKI
Berikut 10 Pahlawan Revolusi bagian sejarah G30S PKI di Jakarta dan Yogyakarta.
Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, 23 Agustus 1922.
Beliaujuga diculik di rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.
Para penculik mengatakan Mayjen Sutoyo dipanggil oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno, tapi ternyata itu bohong.
Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir 21 Februari 1939.
Meninggalnya masih sangat terlalu muda, yakni umur 26 tahun.
Beliau merupakan pahlawan revolusi satu-satunya yang tak berpangkat jenderal namun memiliki keberanian yang membara.
Berkat keberaniannya, atasan beliau dapat lolos dengan mengakui diri sebagai A.H. Nasution.
Kapten Pierre Tendean dibunuh lalu dibantai di Lubang Buaya.
Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun (KS Tubun) lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928.
Beliau adalah satu-satunya perwira selain anggota TNI yang menjadi korban pembantaian PKI.
Saat peristiwa berlangsung, beliau merupakan ajudan dari Johanes Leimena yang saat itu merupakan menteri di kabinet Soekarno.
Pak Leimena ternyata adalah tetangga dari Jenderal A.H. Nasution yang merupakan target PKI.
KS Tubun yang mendengar keributan pada saat PKI mengepung rumah A.H. Nasution lalu melepas tembakannya.