Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Anies Baswedan Disebut Beda dengan Figur Capres Lain, NasDem Pasti Alami Ini Jika Tetap Usung

Anies Baswedan sendiri berbeda dengan beberapa figur capres lain seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani hingga

Editor: Ansar
Kolase Kompas.com
Kolase Anies Baswedean, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Anies Baswedan sendiri disebut berbeda dengan beberapa figur capres lain seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani hingga Ganjar Pranowo. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Anies Baswedan adalah salah satu dari tiga kandidat calon presiden (capres) yang ditarget Nasdem untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Anies Baswedan bersanding dengan dua figur lain yang berpotensi dipilih Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Dua sosok 'tandingan' Anies Baswedan yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Wacana pengusungan Anies Baswedan semakin kuat pasca komunikasi Partai Nasdem dan dua partai politik (parpol) oposisi pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Anies Baswedan sendiri berbeda dengan beberapa figur capres lain seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani hingga Ganjar Pranowo.

Perbedaan terletak pada status politik Anies Baswedan yang bukan kader parpol manapun.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan, pihaknya tidak punya hasrat mengkaderkan figur yang akhirnya diusung menjadi capres.

Keputusan itu juga berlaku untuk Anies Baswedan.

“Konsistensi kita, tiga nama yang disodorkan Rakernas, satu pun tidak ada kader Partai Nasdem,” ungkap Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

“Partai Nasdem tidak pernah berpikir untuk menasdemkan siapapun capres yang kita usung,” katanya melanjutkan.

Lantas apa plus minus dari pengusungan Anies Baswedan sebagai capres di 2024? Berikut ulasannya.

Memikat banyak pihak

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai Anies Baswedan punya daya pikat yang tinggi untuk dipinang sebagai capres oleh berbagai parpol.

Sebab, tak menjadi bagian parpol membuat Anies leluasa menjalin komunikasi politik dengan siapapun.

“Ibarat perempuan cantik yang memikat banyak pria, dia bisa memilih pasangan yang tepat,” tutur Ari pada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Apalagi, Anies disebut punya tingkat elektabilitas yang tinggi.

Hasil berbagai lembaga survei memang menunjukan elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu berada di zona tiga besar.

Capaian tersebut, kata Ari, membuat Anies lebih bernilai di mata parpol ketimbang pimpinan parpol yang minim elektabilitas

Menurut Ari, Anies Baswedan tetap punya peluang besar untuk mendapatkan tiket kontestasi Pilpres 2024.

“Partai dalam melihat calon sangat bersifat pragmatis, partai hanya ingin menang,” katanya.

Parpol tak punya keleluasaan akses politik

Di sisi lain, posisi Anies yang tak menjadi anggota parpol bisa menimbulkan kerugian jika nantinya terpilih sebagai presiden.

Ari menjelaskan, parpol tak punya banyak keleluasaan politik.

Sebab, figur non parpol tak punya jaminan mengakomodir kepentingan parpol ketika berkuasa.

Bahkan, dalam kondisi telah menggenggam kemenangan, potensi untuk melakukan manuver politik dari parpol yang pengusung bisa terjadi.

“Potensi calon (presiden) menang nantinya berpindah partai karena faktor politis dan pragmatis menjadikan kerentanan politis bagi partai pengusung,” ujarnya.

Menghindari risiko tersebut, Ari menyarankan berbagai parpol untuk memperkuat rekrutmen kader.

Pasalnya, pengusungan kader non partai menjadi calon pemimpin bisa pula mengindikasikan kegagalan kaderisasi.

“Justru yang harus dimajukan sebagai capres atau kepala daerah adalah kader ideologis yang konsekuen memperjuangkan cita-cita partai,” kata Ari. 

Hasil survei terbaru Charta Politika

Lembaga survei Charta Politika merilis survei elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024.

Nama Ganjar Pranowo tembus mencapai 31,1 persen di antara bakal capres potensial lainnya.

Dalam rilisnya yang digelar secara daring, Kamis (22/9/2022), survei Charta Politika dilakukan melalui wawancara tatap muka atau face to face interview dengan metode sampling multistage random sampling.

Survei dilakukan pada 6-13 September 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 dengan margin of error 2,82%.

Kriteria responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Responden diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?

Ganjar Pranowo 31,1%
Prabowo Subianto 24,4%
Anies Baswedan 20,6%
Ridwan Kamil 7,2%
Sandiaga Uno 2,5%
Puan Maharani 2,4%
Agus Harimurti Yudhyono 2,2%
Airlangga Hartarto 1,7%
Erick Thohir 1,6%
Khofifah I Parawansa 1,1%
TT/TJ 4.9%

Tren elektabilitas Ganjar cenderung naik, pada Desember 2021 28,2%, April 2022 29,2%, Juni 2022 31,2%, dan September 2022 31,3%.

Sementara Prabowo pada Desember 2021 23,8%, April 2022 23%, Juni 2022 23,4%, dan September 2022 24,4%.

Sedangkan Anies pada Desember 2021 19,6%, April 2022 20,2%, Juni 2022 20%, dan September 2022 20,6%.

Kemudian responden diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?

Ganjar Pranowo 37,5%
Prabowo Subianto 30,5%
Anies Baswedan 25,2%. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Plus Minus Pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres di 2024..."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved