Sekda Barru Sindir Camat dan Kades yang Tak Hadiri Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah
di Barru ada berbagai tantangan dalam menangani Anak Tidak Sekolah (ATS). Diantaranya anak petani yang ketika musim tanam dan panen, ikut ke sawah
Penulis: Darullah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNBARRU.COM, BARRU - Sekda Barru, Abustan menyindir para camat dan kepala desa se Kabupaten Barru yang tidak hadir dalam sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), Senin (19/9/2022).
Dengan hadirnya para camat hingga kades tentunya dapat lebih mengetahui siapa dan berapa warganya yang sama sekali tidak sekolah, hingga putus sekolah.
Dan pejabat tersebutlah juga yang mesti mengetahui bahwa mengapa anak warganya itu tidak sekolah dan putus sekolah.
"Jadi kalau camat dan kades tidak hadir, tentu sulit untuk menjalin kolaborasi dengan semua pihak dalam mendata anak tidak sekolah," tegasnya.
Tentunya posisi kedua pejabat di tingkat bawah tersebut dinilai paling mengetahui kondisi masyarakatnya.
Pihaknya mengaku 7 tahun memimpin Dinas Pendidikan Barru sangat respek dengan program penanganan ATS.
Bukan tanpa sebab di Barru ada berbagai tantangan dalam menangani anak tidak sekolah sesuai karakter geografis.
Salah satunya petani yang anaknya ikut bekerja saat musim tanam dan panen.
"Jika masuk musim panen, banyak anak tidak ke sekolah dengan alasan membantu orang tua disaat masa tanam dan panen padi," jelasnya.
"Sebab dengan ikut bekerja di sawah berarti menambah penghasilan orang tua dibandingkan pergi ke sekolah hanya menerima proses pembelajaran," paparnya.
Kemudian fenomena selanjutnya, kata Abustan, warga nelayan yang anaknya ikut bekerja di laut dan tempat pelelangan ikan (TPI).
Rata-rata anak yang bekerja di TPI lebih memilih tidak sekokah atau drop out dari sekolah dengan alasan kerja di pelelangan ikan lebih gampang memperoleh uang.
Semua peserta Advokasi Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan ATS ini harus paham dan mengetahui tantangan ini. Apalagi setiap wilayah ada yang berbeda kondisi masyarakatnya dan geografis daerahnya.
"Termasuk disayangkan karena para Camat, Lurah dan Kades ada yang tidak hadir. Jangankan menghadiri saja acara begini sulit. Terlebih jika dimintai data atau mendata anak tidak sekolah, bisa jadi akan ada yang melakukan spekulasi data," ucap Abustan melontarkan kritikannya kepada para Camat dan kades yang tidak hadir.
Pelatihan Pendataan Penanganan Anak Tidak Sekolah ini Berbasis Aksi Berkolaborasi (PASTI BERSAKSI).
Kegiatan tersebut dihadiri Kabid Pemerintahan dan Pengembangan SDM Bapelitbangda Pemprov Sulsel, Perwakilan Unicef Wilayah Sulawesi, Kepala Bapelitbangda Barru, beberapa kepala desa, dan camat.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Bapelitbangda Pemkab Barru.
Laporan jurnalis TribunBarru.com, Darullah, @uull.dg.marala