Kementan Tekankan Penggunaan Bahan Organik Guna Dukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Kementan terus menekankan penggunaan bahan organik untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
Juga dapat menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi atau meminimalkan input saprodi kimia sintetik.
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi memberi apreasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah mengadakan festival yang turut mendukung program budidaya tanaman yang ramah lingkungan.
Salah satu bentuk budidaya tanaman yang ramah lingkungan adalah dengan pemanfaatan bahan-bahan organik dalam setiap proses budidayanya.
Diantaranya lewat pemanfaatan asam humat sebagai suplemen hara yang dapat memperbaiki kesuburan tanah.
Dimana saat ini banyak dilakukan karena bahan-bahannya sangat mudah didapatkan disekitar kita dan mudah cara pembuatannya.
Takdir Mulyadi juga menjelaskan bahwa asam humat ini sangat penting untuk menyehatkan tanah.
Fungsinya sebagai decomposer dan untuk meningkatkan kapasitas karion tanah.
Merupakan kemampuan dari tanah untuk menyiapkan hara yang dihasilkan di dalam tanah.
"Petugas OPT dan seluruh binaan akan terus berinovasi dan mengembangkan bahan yang ramah lingkungan untuk digunakan di tanaman pangan kita,” jelas Takdir.
Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Nuryo menerangkan bahwa Banyuwangi terkenal dengan kegiatan festivalnya, diantaranya festival padi dan festival Agro Wisata Taman Suro.
Dalam festival padi ini, Petugas OPT dan penyuluh banyak memberikan kontribusi dengan membuat demplot.
Seperti bagaimana budidaya padi yang ramah lingkungan melalui penggunaan agen hayati dan pupuk organik serta pemanfaatan tanaman refugia.
Ia juga menambahkan aru-baru ini Bupati Banyuwangi juga telah merilis inovasi SOBAT HAYATI.
Solusi hebat dengan pemanfataan agen hayati dan LESTI SYANTIK, lestarikan Tyto Alba si pemangsa tikus.
"Mudah mudahan dengan dua inovasi ini bisa jadi salah satu cara untuk bantu petani kembali ke pertanian organik," tambahnya.