Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Santri Asal Enrekang Tewas Dikeroyok Teman, Asman Minta Polres Sidoarjo Tindak Tegas Pelaku

Politisi partai Nasdem ini meminta pihak institusi kepolisian Sidoarjo untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya Fauzan.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
KOLASE FOTO TRIBUN TIMUR
Kolase foto suasana pemakaman Almarhum Fauzan di TPU Kelurahan Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Wakil Bupati Enrekang meminta pihak institusi kepolisian Sidoarjo untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya Fauzan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan turut prihatin dengan kasus tewasnya Fauzan santri korban pengeroyokan di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (17/9/2022).

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Enrekang Asman terkait kasus yang menimpa salah satu warga itu.

"Saya mewakili pemerintah kabupaten, turut berduka cita atas berpulangnya salah satu putra terbaik Kabupaten Enrekang. Semoga sanak keluarga ananda Fauzan diberi ketabahan," tuturnya.

Politisi partai Nasdem ini juga meminta pihak institusi kepolisian Sidoarjo untuk mengusut tuntas perkara tersebut.

"Saya berharap agar pihak kepolisian Sidoarjo mengusut tuntas kematian dari salah satu warga kami ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri asal Enrekang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah dikeroyok di sekolahnya.

Diketahui peristiwa itu berlantas di Sekolah Insan Cendekia Mandiri Boarding School (CMBS) Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (13/9/2022).

Menurut informasi dari pihak keluarga korban, Fauzan (17) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo.

Santri penghapal Alquran tersebut mengalami luka lebam di area mata, hidung, lengan, hingga pendarahan serius pada bagian otak.

Dikabarkan, dirinya mengalami luka serius usai dikeroyok oleh beberapa santri yang tak lain rekannya sendiri.

Sehari kemudian, jenazah Fauzan dipulangkan ke kampung halamannya, di Kelurahan Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, pada Rabu (14/9/2022) lalu.

Fauzan sejatinya menuntut ilmu di sekolah Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMB) Sidoarjo, namun takdir berkata lain, hidupnya harus berhenti dengan kondisi yang tak wajar.

"Awalnya, pihak sekolah melaporkan bahwa adik saya ini jatuh di atas lantai tiga. Kondisi Fausan saat itu katanya lagi muntah darah," ungkapnya kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (16/9/2022).

Saking khawatir, kemudian pihak keluarga korban sudah berencana ingin terbang langsung ke Sidoarjo untuk melihat kondisi Fausan.

"Kami sekeluarga sudah pesan tiket pesawat. Namun, tiba-tiba kami mendapat kabar dari pihak sekolah, bahwa nyawa adik saya tidak bisa diselamatkan akibat luka yang dideritanya sangat serius," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved