Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Gandeng Unhas, Bawaslu Parepare Adakan Bimbingan Teknis Pendidikan Politik dan Pemilu 2024

Bawaslu Kota Parepare bersama Universitas Hasanuddin mengadakan Bimbingan Teknis Pendidikan Politik dan Pemilu 2024.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Bawaslu Parepare bersama Universitas Hasanuddin mengadakan Bimbingan Teknis Pendidikan Politik dan Pemilu 2024 di Kantor Bawaslu Parepare, Jl Chalik, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (16/9/2022) siang. Bimtek menghadirkan pemateri Prof Armin Arsyad dan Andi Naharuddin. 

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Parepare bersama Universitas Hasanuddin mengadakan Bimbingan Teknis Pendidikan Politik dan Pemilu 2024.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan Politik dan Pemilu 2024 dilaksanakan di Kantor Bawaslu Parepare, Jl Chalik, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Bimtek menghadirkan pemateri Prof Armin Arsyad dan Andi Naharuddin.

Kedua pemateri ini sudah ahli dibidangnya yang juga menjabat di Departemen Ilmu Politik Unhas.

Bawaslu bertindak sebagai fasilitator tempat dan peserta sekaligus memberi edukasi kepada alumni SKPP.

Prof Armin Arsyad mengatakan partisipasi politik membuat para calon untuk melakukan yang terbaik.

"Dengan partisipasi peluang bagi sosok yang punya integritas di seluruh level bisa berpeluang naik," katanya usai bawa materi, Jumat (16/9/2022) siang.

Sehingga partisipasi ini sangat penting untuk memilih pemimpin yang berpihak pada masyarakat.

Selain itu, memilih pemimpin harus yang bisa memberi program kerja yang baik.

Yang baik menurut saya, dapat mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan dan kebodohan.

"Pemimpin yang baik ialah yang dapat mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan dan kebodohan," ujarnya.

"Menuju masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan," tambahnya.

Dia membeberkan bahwa politik uang masih menjadi masalah.

Untuk mengantisipasi hal itu masyarakat harus diberikan pendidikan.

"Masyarakat harus diberikan pendidikan dan kesadaran salah satunya melalui ruang diskusi seperti ini," jelasnya.

Selain masyarakat, penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu, dan serta simpatisan partai harus berjalan dalam koridor.

Koridor, kata Prof Armin, artinya berjalan bersasar pada peraturan yang ada.

"Peserta Pemilu dan pendukung Pemilu harus berjalan dalam koridor sehingga melahirkan Pemilu dan pemilih yang berintegritas," pungkasnya.(*)

Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved