Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Batalyon 120 Makassar

Batalyon 120 Makassar; Pam Swakarsa ABG Bersenjata Papporo', ‘Busur’ dan Miras

Itulah kenapa Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin melanjutkan gagasan seniornya Idham Aziz, kala ‘ujian akhir’ fit and proper test calon Kapolri lalu

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ari Maryadi
DOK TRIBUN TIMUR
Pemusnahan barang bukti hasil penggeledahan markas Batalyon 120 Makassar, di Mapolrestabes Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Selasa (13/9/2022). Hadir unsur Forkopimda Makassar, antara lain Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Kita sangat setuju dengan gagasan Kapolri Jenderal Idham Azis membentuk dan melestarikan Pengamanan (Pam) Swakarsa, 5 Agustus 2020 silam.

Seperti Pecalang di Pulau Bali, melembagakan inisiatif warga untuk mengamankan lingkungan sekitarnya adalah gagasan mulia. Ini tertuang dalam PerKapolri soal Pam Swakarsa No 4 Tahun 2020.

Itulah kenapa Jenderal Listyo Sigit Prabowo, juga ingin melanjutkan gagasan seniornya, Idham Aziz ini, kala ‘ujian akhir’ fit and proper test calon Kapolri di Komisi III DPR-RI, 20 Januari 2021 lalu.

Namun, setelah dua tahun diujicoba polisi Indonesia, tepatnya Minggu (12/9/2022), gagasan mulia itu menuai ujian sesungguhnya.

Dini hari, di Kota Makassar, tim Satuan Sabhara Polda Sulsel, menggerebek sebuah markas "Pam Swakarsa" di rumah toko di Jl Korban 40 Ribu Jiwa, Wala-Walayya, Tello, Kota Makassar.

Markas itu adalah sekretariat Batalyon 120.

Ya, semacam ormas pemuda bentukan otoritas kota, polrestabes dan dapat restu dari Kapolda Sulsel Irjen Nana Sujana, di Lapangan kota Karebosi, 13 Maret 2022 lalu.

Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana saat memimpin pres release di Mapolda, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/9/2022).
Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana saat memimpin pres release di Mapolda, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/9/2022). (Tribun-Timur.com/Muh Sauki Maulana)

Warga sekitar ikut riang dengan aksi polisi itu. Pasalnya, beberapa bulan terakhir, ruas bahu, badan dan akses jalan depan rumah warga jadi area parkir puluhan motor anggota Batalyon “sipil’ 120 itu.

Padahal ruas jalan ‘kecamatan’ itu adalah salah satu akses utama kawasan urban padat utara kota berpenduduk 2,0 juta jiwa ini.

Dari dalam ruko baru itu, polisi mengamankan 164 anak "busur" panah, 6 parang, senjata rakitan Papporo, 20 unit sepeda motor, dan belasan botol minuman beralkohol.

Polisi juga manahan 48 remaja ABG, usia antara usia 14 hingga 18 tahun. Mereka terdiri 45 pria dan 3 wanita.

Sekadar diketahui, sekitar 75 persen remaja tawanan polisi itu bukan ber-KTP Kota Makassar melainkan dari dua kabupaten urban tetangga; Maros dan Gowa.

Setelah penggerebekan, personel satuan Sabara Polda menyerahkan para itu kepada polisi sektor Tallo.

Tentang Pam Swakarsa

Pasal 3

(4) Pam Swakarsa yang berasal dari pranata sosial/kearifan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat berupa:

a. Pecalang di Bali;

b. Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;

c. Siswa Bhayangkara; dan

d. Mahasiswa Bhayangkara.

Pencopotan Iptu Faizal dari jabatan Kanit Reskrim Polsek Tallo usai mengusut penggerebekan markas Batalyon 120 dikarenakan beberapa hal.

“Kanit tersebut sudah beberapa kali melakukan hal-hal yang tidak pantas dalam hal penanganan perkara,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto. Namanya viral setelah mencopot anak buahnya via telepon melalui Kapolsek Tallo berkaitan penggerebekan sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.
Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto. Namanya viral setelah mencopot anak buahnya via telepon melalui Kapolsek Tallo berkaitan penggerebekan sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari. (Tribun Timur/Emba)

Kemudian, lanjut Budhi, ada sebuah perkara yang seharusnya ditempuh di jalur restorative justice (RJ). Namun Iptu Faizal dituding mempersulit.

“Ada perkara yang sudah damai antara pelapor dan terlapor dan harusnya bisa diterapkan RJ namun Kanit tersebut mempersulit,” tambah Budhi.

Sementara terkait penggrebekan di sekretariat Batalyon 120 Makassar di Jalan Korban 40 Ribu Jiwa, Minggu (12/9) kemarin, Iptu Faizal tidak datang ke lokasi tersebut untuk melakukan pengecekan.

“Terkait masalah penemuan busur di sekretariat Batalyon 120, harusnya Kanit cek kebenaran dengan datang ke TKP untuk mengetahui kebenarannya namun tidak dilakukan yang bersangkutan,” jelas Budhi.

“Supaya perkara tersebut tidak liar dan bisa ditangani secara profesional, makanya kami ganti,” sambung perwira polisi 3 melati ini.

Usai dicopot dari jabatan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal dipanggil ke Mapolrestabes Makassar, Senin, 12 September 2022.

Pencopotan Iptu Faizal diduga dipicu penggerebekan terhadap markas Batalayon 120. Dalam penggerebekan itu, Barang-barang itu ditemukan di Sekret batalyon 120 di Jl Korban 40.000 jiwa No 30 Makassar.

Kolase: Sosok Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat ditemui beberapa waktu lalu (Istimewa) dan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal saat ditemui di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Kamis (23/6/2022) siang (Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba)
Kolase: Sosok Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat ditemui beberapa waktu lalu (Istimewa) dan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal saat ditemui di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Kamis (23/6/2022) siang (Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba) (Kolase TribunTimur.com)

Terbentuk atas inisiasi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Pada lauching itu, juga hadir Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana.

Kronologi Polisi Gerebek Markas Batalyon 120

Tim Thunder Polda Sulsel menggerebek Sekretariat Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.

48 orang, tiga diantaranya perempuan berusia belasan tahun diamankan dalam penggerebekan ini.

Mereka digelandang ke Polsek Tallo beserta barang bukti 164 anak panah, sejumlah parang dan samurai, enam senjata rakitan jenis papporo, dan beberapa botol minuman keras.

Video penggerebekan sekretariat dan penangkapan puluhan anggota Batalyon 120 ini, beredar di grup-grup WhatsApp Minggu siang.

Pada bulan Januari 2022, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto menginisiasi pembentukan Batalyon 120, dengan menggandeng pemuda lorong.

Kolase Kapolrestabes Makassar, Batalyon 120 dan barang bukti yang diamankan Polda Sulsel.
Kolase Kapolrestabes Makassar, Batalyon 120 dan barang bukti yang diamankan Polda Sulsel. (Kolase TribunTimur.com)

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto meresmikan berdirinya organisasi kepemudaan dengan tagline ‘Jaga Makassar Ta’ (Jaga Kota Makassar kita) ini, Senin (14/3/22).

Batalyon 120 didirikan dengan tujuan menjaga keamanan Kota Makassar dari perang antar kelompok maupun aksi pembusuran di jalanan.

Batalyon ini juga mengusung tagline ‘Masih Mau Ko’ (apa kalian masih mau) yang bermakna penyesalan para pemuda yang dulunya suka tawuran kemudian merangkul satu sama lain untuk menjadi orang baik.

Dewan Pembina Batalyon 120, antaralain Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny Pomanto, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto dan mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad.

Anggota organisasi ini adalah anak-anak lorong dari berbagai latar belakang, termasuk preman dan mantan preman berusia 15 hingga 35 tahun.

Organisasi ini diharapkan menjadi wadah bagi para pemuda mendapatkan program pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Makassar demi mendapatkan pekerjaan.

Menurut informasi, jumlah anggota Batalyon 120 saat ini lebih dari 1000 orang.

Dalam konferensi pers, Komandan Batalyon 120 Makassar, Izhald, membenarkan sebanyak 48 orang dibawa aparat kepolisian dalam penggerebekan sekretariatnya.

Dari 48 orang itu, kata Izhald, tidak semua terdaftar sebagai anggota Batalyon 120.

“Kalau anggota kami ada 24 orang. Selebihnya anggota binaan kami," jelas Izhald, Minggu sore.

Dia menjelaskan, Batalyon 120 merupakan organisasi kepemudaan yang berfokus pada pembinaan pelaku kriminal jalanan.

"Sebelum masuk Batalyon 120, kami melakukan pembinaan kepada mereka (remaja dan pemuda) agar penyakit masa lalunya tidak terulang," tambahnya.

Izhald menyayangkan penggerebekan yang dilakukan oleh aparat kepolisian karena tidak memiliki surat perintah.

"Penggerebekan ini mau kita pertanyakan. Karena tidak ada surat perintah dan keterangan juga tidak ada," ujarnya.

Banyaknya botol minuman keras (miras) yang ditemukan di sekretariat Batalyon 120, kata Izhald, adalah hasil pengumpulan yang dilakukan anggota batalyon untuk dijual dan uangnya untuk pengelolaan sekretariat.

"Kalau miras itu hanya botolnya saja. Jadi ini kan sekretariat butuh uang untuk pengelolaan. Jadi kami sampaikan kepada teman-teman kalau misal ada barang-barang bekas yang masih laku dijual termasuk botol, kumpulkan di sini." jelasnya

"Misalnya, teman-teman minum di luar atau menemukan orang minum. Kalau selesai minum kumpulkan botolnya kemudian kita beli token listrik. Karena sumber dana kami ini swadaya," tambahnya.

Izhald mengakui banyak busur atau anak panah di sekretariatnya. Busur itu diperoleh dari calon anggota yang hendak bergabung dengan Batalyon 120.

"Kalau busur itu memang ada di dalam gudang, tapi bukan dalam penguasaan mereka (yang ditangkap). Kenapa kami menyimpan busur, karena setiap anak-anak yang kami rekrut, kami minta sajam yang biasa mereka gunakan," tambahnya.

Anak panah yang dikumpulkan dari calon anggota batalyon, lanjutnya, akan diserahkan ke Polrestabes Makassar.

"Jadi sebenarnya, kami mau bawa itu busur hari Senin (hari ini). Entah itu dimusnahkan atau apa. Kami sudah lima kali proses penyetoran sajam atau busur ke Polrestabes ," jelasnya.

Batalyon 120 sudah merangkul banyak mantan pelaku kriminal jalanan. Baik di wilayah Makassar maupun dari kabupaten tetangga.

"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi. Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor. Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya, geng Bodrex dan geng Terobos itu sudah kita rekrut," ujarnya.

Informasi diperoleh Tribun, ke-48 orang yang diamankan dari sekretariat Batalyon 120 tidak sampai sehari di Polsek Tallo.

Setelah didata, mereka dipulangkan pada Minggu siang.(Tribun-Timur.com/Thamzil Thahir)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved