Dulu Berani Sebut TNI Gerombolan Ormas, Kata-kata Effendi Simbolon Beda Lagi Saat Andika Bertindak
Sebelumnya Effendi Simbolon anggota fraksi PDIP berani sebut TNI 'gerombolan bak ormas', kini kata-katanya beda lagi.
Ia juga merupakan salah satu politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P hingga hari ini.
Mengutip laman resmi DPR RI, Effendi Simbolon yang kelahiran Banjarmasin ini merupakan lulusan sarjana manajemen perusahaan Universitas Jayabaya pada 1975.
Selanjutnya, tahun 2011, Effendi Simbolon melanjutkan pendidikannya di bidang ilmu politik di Universitas Padjajaran (Unpad).
Dikutip dari kompas.com, dua tahun kemudian, ia mengambil gelar doktor di bidang hubungan internasional di almamater yang sama.
Sebelum menduduki kursi DPR RI, Effendi tercatat menempati posisi penting di sejumlah perusahaan, seperti Asisten Direktur di Djajanti Group, Vice President Director PT Sinar Alam Lestari, dan konsultan di PT Pupuk Kaltim.
Pada 2004, ia sukses melenggang ke Senayan dan hingga kini masih menjabat sebagai anggota DPR.
Tahun lalu, nama Effendi Simbolon sempat mendapat sorotan setelah menyebut anggota DPR seperti pegawai negeri sipil (PNS).
Usulkan duet Puan-Anies di Pilpres 2024
Menurutnya, banyak politisi yang terpilih sebagai anggota dewan tidak bekerja layaknya politisi, melainkan layaknya seorang pencari kerja seperti pegawai negeri sipil (PNS) atau birokrat.
Padahal, ia menekankan, anggota dewan memiliki tugas penting sebagai wakil rakyat yaitu memperjuangkan aspirasi rakyat.
Tak hanya itu, ia juga mengusulkan wacana pencapresan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Ia mengeklaim, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius. "Ini serius, saya resmi saya mengusulkan (Puan-Anies). Kan ini usul," ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Effendi Simbolon menilai, duet antara Puan dan Anies lebih cocok dibandingkan dengan Prabowo Subianto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut TNI "Gerombolan Lebih-lebih Ormas", Effendi Simbolon PDI-P Minta Maaf"