Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditugaskan Presiden, BPS Sulsel Genjot Kumpulkan Data Sensus Tahun Ini

BPS Sulsel pun langsung menggelar Rapat Koordinasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tentang Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bersama Kepala BPS Sulsel Suntono (tengah) dan perwakilan stakeholder pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tentang Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di Hotel Claro Makassar, Rabu (14/9/2022).  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistika (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggenjot melakukan sensus data penduduk tahun ini.

BPS Sulsel pun langsung menggelar Rapat Koordinasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tentang Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di Hotel Claro Makassar, Rabu (14/9/2022).

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut hadir dan membuka acara tersebut.

Kepala BPS Sulsel Suntono mengatakan rapat tersebut dilakukan masih mempersiapkan untuk pendataan.

Ia menyebutkan waktu yang diberikan oleh Presiden sangat singkat.

Menurutnya, untuk melakukan pendataan yang serupa membutuhkan waktu lebih dari setahun.

Namun, kali ini, waktu BPS Sulsel dalam melakukan pendataan kurang dari empat bulan.

Sehingga, Pemprov Sulsel menurunkan petugas sebanyak 14 ribu untuk melakukan pendataan.

"Waktunya ini sebenarnya pendek. Untuk menyiapkan kegiatan yang serupa, BPS biasa butuh waktu dua tahun. Petugas itu yang ada lebih dari 14 ribu yang akan diturunkan di seluruh wilayah di Sulsel," kata Suntono.

Suntono menjelaskan bahwa sensus yang dilakukan sebelum tahun 2023 merupakan penugasan Presiden.

Hal tersebut dilakukan, kata dia, untuk bantalan kegiatan perlindungan sosial tahun depan.

"Itulah sehingga Presiden minta tahun ini bisa dihasilkan datanya," ujarnya.

Berhubung karena waktu yang diberikan sangat singkat, BPS Sulsel terpaksa mengundang seluruh stakeholder pada Rakor agar mendapat dukungan, fasilitas, dan sinergi dari semua pihak.

Dalam pengolahan data, kata Suntono, BPS Sulsel akan menclustering masyarakat yang masuk dalam kelompok miskin dan kaya, atau dalam istilah BPS pengelompokan per desil.

"Nah ini sebenarnya untuk memperbaiki basis data yang selama ini ada di kementerian lembaga," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved