Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1 2022 2023

Kapal Berangkat 13 September, Ratusan Bonek Tertahan di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Ratusan suporter Persebaya tertahan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (12/9/2022)..

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
KASWADI/TRIBUN TIMUR
Suasana ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Senin (12/9/2022). Diketahui ratusan suporter Persebaya tertahan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (12/9/2022). Para Bonek dan Bonita tertahan lantaran belum ada kapal dari Makassar ke Kota Surabaya, Jawa Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan suporter Persebaya tertahan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (12/9/2022).

Para Bonek dan Bonita tertahan lantaran belum ada kapal dari Makassar ke Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dijadwalkan kapal berangkat ke Surabaya pada besok, Selasa (13/9/2022).

Para Bonek dan Bonita ini dari mendukung tim kebanggaannya, Persebaya Surabaya di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/9/2022) malam.

Persebaya menantang PSM pada pekan kesembilan Liga 1 2022-2023. Namun, pil pahit harus ditelan, karena Bajul Ijo takluk 3-0 dari PSM.

Pantauan tribun-timur.com, para Bonek menempati ruang tunggu lantai 1 terminal keberangkatan. Mereka tidur beralaskan kardus, terpal dan kain.

Perwakilan Bonek, Indra Gonrong mengatakan, menyebut ada 250 Bonek dan Bonita.

Mereka sudah dua hari di Pelabuhan Soekarno-Hatta.

Mereka tiba di pelabuhan pada Minggu (11/9/2022) setelah melakukan perjalanan darat menggunakan truk dari Parepare.

"Ada 250 orang di sini. Sudah dua hari, besok baru ada kapal ke Surabaya. Jadi baru bisa pulang," katanya saat ditemui, Senin (12/9/2022).

Rencana, mereka akan menggunakan Kapal KM Dharma Kencana 7 atau Kapal Pelni Dobongsolo.

Para Bonek dan Bonita ini akan menempuh perjalanan 36 jam dari Makassar ke Surabaya.

"Kapal yang cepat berangkat, kapal itu yang akan kami gunakan," ucap Indra.

Untuk makan dan minum selama ini, Indra menyampaikan, mendapat bantuan dari orang Surabaya yang berada di Makassar serta dari pihak kepolisian.

"Makan dan minum ada yang bantu dari saudara orang Surabaya di Makassar. Ada juga dari polisi," sebutnya.

Sementara untuk mandi, mereka menggunakan toilet umum yang ada di pelabuhan.

Untuk aktivitas dilakukan hanya duduk berbincang, setelah tidur sembari menunggu kapal.

"Aktivitasnya di sini cuma bangun, tidur, cerita," ucapnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved