Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Batalyon 120

Iptu Faizal Dicopot Usai Gerebek Markas Batalyon 120, Kapolrestabes Makassar Ungkap Bisikan Kapolsek

"Ya, salah satunya (terkait penggerebekan Batalyon 120)," kata Kombes Pol Budhi Haryanto di sela pemantauan unjuk rasa di kawasan Fly Over"

Editor: Muslimin Emba
Kolase Tribun-timur.com
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto dan Kanit Polsek Tallo Iptu Faizal. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terungkap alasan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mencopot Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal.

Orang nomor satu di jajaran Polrestabes Makassar itu tidak menampik alasan pencopotan Iptu Faizal berkaitan dengan penggerebekan sekretariat atau markas Batalyon 120, di Jl Korban 40.00 Jiwa, Minggu kemarin.

Dalam penggerebekan itu, 48 remaja belasan tahun hingga pemuda 20an tahu diamankan. Tiga diantaranya adalah perempuan.

Selain itu, juga disita barang bukti senjata tajam seperti 164 busur, sejumlah parang dan botol bekas minuman keras. 

Bahkan, Kanit Reskim Polsek Tallo Iptu Faizal pun harus 'menjadi tumbal' alias dicopot gegara penggerebekan itu.

Padahal yang dilakukan Iptu Faizal menahan 48 orang yang diamankan dianggap benar oleh sebagian masyarakat.

Terlebih sebagian masyarakat sekitar Markas Batalyon 120 yang mengaku resah dengan aktivitas muda mudi di sekretariat itu.

Apa saja alasan Kombes Pol Budhi Haryanto mencopot Iptu Faizal?

Simak fakta-fakta berikut:

1. Pencopotan terkait Penggerebekan Markas Batlalyon 120

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto tidak menampik pencopotan Iptu Faizal dari jabatan Kanit Reskrim Polsek Tallo, terkait penggerebekan Markas Batalyon 120.

"Ya, salah satunya (terkait penggerebekan Batalyon 120)," kata Kombes Pol Budhi Haryanto di sela pemantauan unjuk rasa di kawasan Fly Over, Senin (12/9/2022) Siang.

Baca juga: 8 Fakta Iptu Faizal Dicopot Usai Gerebek Markas Batalyon 120 Makassar, Sempat Ditelpon Sosok Kombes!

2. Telah lama direncanakan

Alasan lain Kombe s Pol Budhi Haryanto mencopot Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faisal, karena dianggap tidak menjalankan langkah restorative justice.

Menurut Budhi, upaya restorative justice itu tidak dijalankan secara maksimal oleh Iptu Faizal saat menjabat Kanit Reskrim Polsek Tallo.

"Kita ini punya wadah, yaitu restorative justice, diatur dalam peraturan polisi Nomor 8 tahun 2021," ujar Budhi.

"Bagaimana masyarakat bermasalah dengan hukum, ketika para pihak mencabut perkaranya, bisa berdamai di situ, kita bisa melakukan langkah atau dalam hal ini membantu masyarakat," terangnya.

Namun, kata dia, upaya restorative justice itu tidak dimaksimalkan Iptu Faizal hingga harus dicopot.

"Faktanya adalah, Kanit serse (Iptu faizal) ini tidak melakukan dan ini sudah lama dikeluhkan kapolsek (Kompol Badollahi terhadap saya,' ungkap Budhi.

Puncaknya lanjut Budhi, terjadi pada penggerebekan markas Batalyion 120, Minggu kemarin.

"Harusnya, kanit serse itu seketika menerima laporan  segera datang ke TKP untuk mengecek kebenaran peristiwa tersebut, tapoi faktanya dia tidak melakukan," ucapnya.

Akibatnya, kata Budhi berita terkait penggerebekan Batalyon 120 viral di media sosial.

4. Viral dan bisikan Kapolsek

Pencopotan Iptu Faizal sebagai kanit reskrim ternyata tidak terlepas campur tangan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi.

Keterlibatan perwira berpangkat kompol itu dibeberkan Kombes Pol Budhi Haryanto.

Menurut Budhi, pencopotan Iptu Faizal tidak terlepas dari laporan atau bisikan Kompol Badollahi ke dirinya.

Laporan itu sekaitan penerapan langkah restorative justice yang dianggap tidak diterapkan secara baik.

"Kanit serse (Iptu faizal) ini tidak melakukan itu (langkah restorative justice) dan ini sudah lama dikeluhkan kapolsek (Kompol Badollahi) terhadap saya,' ungkap Budhi.

Selain itu, dampak pemberitaan yang viral membuat Kapolsek Kompol Badollahi mengusulkan pergantian Kanit Reskrim yang sebelumnya dijabat Iptu Faizal.

"Maka dari itu, supaya berita ini bisa diluruskan sesuai dengan fakta, kami minta pengganti (Iptu faizal), itupun saran dari kapolsek, mana yang kira-kira mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik di Polsek Tallo," bebernya.

5. Kronologi Penggerebekan

Sejumlah aparat kepolisian menggerebek ruko yang dijadikan sekretariat organisasi Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 Jiwa, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.

Penggerebekan oleh tim Patroli Polda Sulsel itu, berhasil mengamankan sejumlah botol minuman keras (miras).

Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan puluhan anak panah busur, sejumlah senjata tajam jenis parang hingga samurai.

Data yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, total terdapat 164 anak panah atau busur yang disita polisi.

Juga terdapat enam pucuk senjata rakitan Papporo, serta 45 remaja pria dan tiga perempuan.

"Pasukan batalion 120 di razia beserta barang bukti anak busur 164 parang 6 papporo 1 di temukan di sekret batalion 120 jln korban 40,000 jiwa no 30 tertankap 45 orang laki2 perempuan 3 orang motor 20 yunik," tulis pesan beredar.

Pesan itu, beredar disertai video penggerebekan polisi yang memerintah remaja pria tertangkap untuk membuka baju.

Puluhan muda-mudi yang berada di sekretariat itu pun digelandang ke Polsek Tallo.

Kasih Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS yang dikonfirmasi ihwal penggerebkan itu, mengaku belum mendapatkan keterangan.

"Saya belum dapat baket," kata Lando.

6. Kanit Reskrim Iptu Faizal Dicopot

Usai penggerebekan sekretariat Batalyon 120, Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal, dicopot dari jabatannya.
Hal ini diungkapkan Faisal saat dihubungi Tribun Timur, Minggu sore.

Dia mengatakan, kabar pencopotannya ia peroleh dari Kapolsek Tallo.

"Iya, saya tadi dapat kabar pencopotan dari kapolsek. Kata kapolsek, dia ditelepon langsung sama kapolrestabes," jelasnya.

7. Ditelpon Sosok Kombes usai Penggerebekan

Alasan pencopotan dirinya sebagai Kanit Reskrim, berhubungan dengan penangkapan pemuda di sekretariat Batalyon 120.

Pasalnya, pasca penangkapan, Faisal diminta langsung oleh kapolrestabes untuk melepaskan 48 orang tersebut paling lambat pagi hari (Minggu).

"Saya memang ditelepon (diminta) untuk melepas (yang ditangkap) pagi-pagi, sama kapolrestabes. Tapi itu perintah lisan saja. Jadi saya takut juga lakukan (melepas) karena pertanggung jawabannya nanti," ujarnya.

8. Pasrah dan diminta menghadap

Selain kabar pencopotan dirinya, Faisal mengaku diminta untuk datang ke Mapolrestabes Makassar menemui pimpinan.

"Besok (Senin) saya disuruh datang ke Polrestabes. Tapi mulai hari ini saya sebenarnya sudah disuruh pakai pakaian dinas," jelasnya.

Faisal mengatakan, langkah yang ia lakukan sudah tepat. Karena saat kejadian penangkapan, hanya dua orang petugas yang berada di kantor.

Apalagi, katanya, ia banyak mendapat kabar miring terkait kelompok Batalyon 120
dari warga sekitar.

"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar. Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.

9. Kemas barang malam-malam

Setelah mendengar kabar pencopotannya sebagai Kanit Reskrim, Faisal langsung mengemas barangnya di ruang kerjanya di Polsek Tallo.

Ia berpamitan ke rekan kerjanya untuk meninggalkan Polsek Tallo, Minggu malam.

"Sekarang sudah saya ambil semua barang-barang di kantor," tutupnya

10. Kedekatan Kombes Pol Budhi dengan Batalyon 120

Sekedar diketahui, organisasi Batalyon 120 dikabarkan terbentuk atas inisiasi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Kabar itu dikuatkan saat pembentukan atau launching yang berlangsung di Lapangan Karebosi pada Senin (14/3/2022) malam.

Dalam peluncuran itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto hadir bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Tidak hanya itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana juga hadir dalam launching itu.

Terbaru, saat Sekretariat Batalyon 120 itu diresmikan, pada 22 Juli lalu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, juga hadir.

11. Tujuan Batalyon 120 Dibentuk 

Tujuan Batalyon 120 dibentuk kata Komandan Batalyon 120 Izhald, untuk menekan angka kriminal jalanan di Kota Makassar.

"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi," kata dia.

"Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor," sambungnya.

Sejauh ini lanjut Izhald sudah terdapat sembilan ketua geng motor yang direkrut sebagai anggota Batalyon 120.

"Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya geng bodrex dan geng terobos itu sudah kita rekrut," jelas Izhald.

"Itulah yang kami lakukan sehingga ada banyak anak-anak di sini, dari Gowa dan Maros. Cuman belakangan ini masih ramai lagi karena masih ada kabupaten tetangga yang datang masuk pergi ke kota Makassar," tuturnya.

12. Warga Sekitar Markas Batalyon 120 Resah

Keberadaan puluhan pemuda di sekretariat Batalyon 120 disebut membuat warga sekitar resah.

Pengakuan itu diungkapkan seorang pria yang diduga kepala RT setempat.

Dalam potongan video penggerebekan yang diperoleh, pria itu mengaku resah dengan kehadiran puluhan remaja dan pemuda di Sekretariat Batalyon 120 itu.

Bahkan dikatakan, keberadaan mereka sudah sangat menggangu ketenteraman warga sekitar sekretariat.

"Kami juga merasa bagaimana di, iya resah di sini," ucapnya.

"Sudah sering mengganggu?" Tanya polisi.

"Bukan sering iya, tiap hari betul (mengganggu)," ucapnya lagi ke polisi.
 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved