Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bencana Alam

Gegara Bencana Longsor, Warga Enrekang Nikah di Posko Pengungsian

Resepsi pernikahan berangsung di Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, daerah yang terisolasi akibat bencana longsor beberapa waktu lalu.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh. Irham
Tribun Enrekang/Erlan Saputra
Dua sejoli melangsungkan permenikahan di tenda pengungsian akibat bencana longsor di Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin (12/9/2022). Tenda pengungsian disulap menjadi tenda pesta pernikahan 

ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan pengantin di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, melangsungkan pesta pernikahan di tenda pengungsian bencana longsor, Senin (12/9/2022).

Meski digelar di lokasi pengungsian, namun hajatan tersebut berlangsung meriah.

Resepsi pernikahan berangsung di Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, daerah yang terisolasi akibat bencana longsor beberapa waktu lalu.

Pengantin pria, Jusman tampak gagah dengan mengenakan seragam berwarna hijau dan abu-abu. Seragam tersebut adalah pakaian adat Sulawesi Selatan.

Hal demikian dengan mempelai wanita bernama Nurfaslin begitu anggun mengenakan baju pengantin.

Hiasan mahkota di atas kepala Nurfaslin, membuatnya tambah sempurna tatkala bersanding dengan pria idamannya itu.

Berbagai pernak-pernik tampak menghias di dalam tenda, ditambah para tamu undangan yang silih berganti berdatangan.

Demikian dikatakan Jusman, mereka sudah mempersiapkan segalanya jauh sebelum bencana melanda.

Namun nahas, rumah keduanya jadi sasaran bencana longsor hingga tak bisa ditempati lagi.

"Saat itu, undangan sudah siap di edarkan, bahkan kesiapan pernikahan kami hampir rampung semua," ungkapnya.

Ia menambahkan, walaupun resepsi pernikahannya di tempat pengungsian.

Baginya kesederhanaan adalah sumber dari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

"Semoga pernikahan kami ini membawa berkah untuk kehidupan kami nantinya," pungkasnya.

Kepala Desa Labuku, Abdul Wahab mengatakan, walaupun tempatnya sederhana, namun akad nikah berjalan lancar.

"Seharusnya pernikahan mereka dilangsungkan pada Rabu (31/8/2022) lalu, namun selang kemudian bencana itu datang, akhirnya agenda pernikahannya harus tertunda," katanya.

Orang nomor satu di Desa Labuku itu berharap semoga mempelai keduanya selalu bahagia meski diterpa keadaan yang sulit.

"Keduanya sama-sama warga Desa Labuku, mereka saling kenal sudah lama. Kita berharap keduanya selalu diberkahi oleh Sang Ilahi," pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved