Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anggaran 20 Paket Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan di Makassar Berpotensi Jadi Silpa

Puluhan paket pembangunan dan rehabilitasi jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menumpuk di ULP.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Makassar, Alamsyah Noorhaq. Puluhan paket jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menumpuk di Unit Layanan Pengadaan (ULP). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan paket jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menumpuk di Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Paket jalan tersebut masih dalam tahapan lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Makassar.

Dara 38 paket pembangunan dan rehabilitasi jalan yang dimasukkan di ULP, masih ada 20 paket yang belum selesai tender.

"Yang saya tenderkan ada 38 paket, yang belum selesai sekitar 20-an paket pembangunan dan rehabilitasi jalan," 
ucap Kepala Bidang Jalang dan Jembatan Dinas PU Makassar, Alamsyah Noorhaq, Senin (12/9/2022).

Belasan paket jalan lainnya sudah akan berkontrak.

Sudah ada pemenang lelang dari hasil tender di LPSE, sisa ditindak lanjuti dengan kontrak dengan pemenang.

Ada empat paket pembangunan jalan dan tiga paket rehabilitasi yang baru selesai tender. 

Dalam waktu dekat, pekerjaan tersebut akan berkontrak.

"Satu paket itu terdiri dari beberapa ruas, kira-kira Minggu depan sudah berjalan pengerjaanya," jelasnya.

Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), ia juga telah melakukan penyerahan lokasi kepada penyedia untuk dikerjakan.

"Semuanya sudah siap dikerja sisa pemeriksaan lapangan untuk ruas-ruas yang akan dikerjakan," tuturnya.

Masa pengerjaan satu paket proyek diprediksi memakan waktu tiga bulan atau sembilan puluh hari.

Dengan begitu, rehabilitasi dan pembangunan jalan diprediksi selesai pada awal atau pertengahan Desember.

Alamsyah menyebut, beberapa paket jalan berpotensi menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) jika proses tender tidak selesai hingga akhir September mendatang.

Kalaupun ada paket yang selesai tender pada masa tersebut maka akan dipertimbangkan kembali.

Jangan sampai pemenang tender tidak sanggup menyelesaikan pengerjaannya hingga akhir tahun.

"Harus dijustifikasi dulu, dinilai kelayakan secara teknis, dari sisi waktu pengadaan material, tenaga, dari sisi alam akibat hujan, kalau tidak bisa dikerjakan bisa jadi Silpa kalau memang sangat riskan," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved