Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Cari Keadilan Usai Dihukum Komdis PSSI

Pemain PSM Willem Jan Pluim dihukum lima pertandingan tak bermain dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
M YAUMIL/ TRIBUN TIMUR
Pelatih PSM, Bernardo Tavares murka saat mendengar keputusan dari PSSI usai pertandingan lawan Persebaya, Sabtu (10/9/2022). Itu karena pemain PSM Willem Jan Pluim dihukum lima pertandingan tak bermain dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan itu buntut saat pertandingan PSM Makassar lawan Persik Kediri beberapa waktu lalu.       

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Pemain PSM Willem Jan Pluim dihukum lima pertandingan tak bermain dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Keputusan itu buntut saat pertandingan PSM Makassar lawan Persik Kediri beberapa waktu lalu.

Pluim mendapatkan kartu merah serta memberikan kata tak pantas ke wasit sehingga PSSI memberikan hukuman tersebut.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin. Dia menilai keputusan itu tidak adil.

PSM Makassar mencari keadilan dengan melakukan banding ke PSSI atas hukuman itu.

"Kita akan banding dengan hal yang disampaikan (PSSI) karena memang tidak masuk akal," katanya usai pertandingan PSM vs Persebaya, Sabtu (10/9/2022) kemarin.

Keputusan PSSI tidak masuk akal bagi PSM dan Pluim. 

Dengan kesalahan yang dilakukan Pluim, kata Munafri Arifuddin hukuman dari PSSI tidak sebanding serta memberatkan PSM.

"Masa (Pluim) didenda lima pertandingan dengan kesalahan seperti itu, kan tidak masuk akal," ujar Appi sapaan akrabnya.

"Siapa-siapa aja di lima pertandingan ke depan dan pasti kita akan banding untuk ini," imbuhnya.

"Kita mau mencari keadilan di dalam sepak bola ini," tegas Appi.

Selain Pluim, PSM juga didenda Rp 200 juta akumalasi dari beberapa larangan yang dilanggar PSM.

Sementara, pelatih PSM, Bernardo Tavares murka saat mendengar keputusan dari PSSI.

Tavares benar-benar geram dengan keputusan PSSI dan melampiaskannya dengan memukul meja dua kali. Tavares merasa ada yang berbeda atau tidak adil dari peraturan yang diterapkan Liga 1 kepada PSM.

Pelatih lisensi UEFA Pro ini pun bertanya-tanya seperti apa aturan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Saya penasaran peraturan seperti apa yang ada di liga ini, karena sanksi lima pertandingan tidak masuk akal," ucap Bernardo Tavares.

Apalagi setelah melihat pertandingan ulang lawan Persik, tidak ada yang dinilai Bernardo Tavares untuk menjatuhkan sanksi lima pertandingan kepada Willem Jan Pluim.

"Ini betul-betul tidak adil bagi PSM," ujar Bernardo Tavares. (*)

 


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved