Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Media Sosial

Viral Video Pembusuran Diduga Oknum Polisi Pasca Ricuh di Pettarani, Penjelasan Polrestabes Makassar

Beredar video singkat diduga oknum polisi melontarkan busur saat kericuhan pasca aksi demonstrasi tolak kenaikan BBM di depan UNM.

Tangkapan layar video viral
Beredar video singkat diduga oknum polisi melontarkan busur saat kericuhan pasca aksi demonstrasi tolak kenaikan BBM di depan Pinisi Kampus UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/9/2022).  Dalam video 17 detik tersebut, terlihat satu orang keluar dari barikade kepolisian sambil melepaskan busur ke arah depan.  Video tersebut kemudian viral di jagat media sosial. Sebagian masyarakat pun terut menyangkan aksi dari duduga salah satu oknum kepolisian. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beredar video singkat diduga oknum polisi melontarkan busur saat kericuhan pasca aksi demonstrasi tolak kenaikan BBM di depan Pinisi Kampus UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/9/2022). 

Dalam video 17 detik tersebut, terlihat satu orang keluar dari barikade kepolisian sambil melepaskan busur ke arah depan. 

Video tersebut kemudian viral di jagat media sosial. Sebagian masyarakat pun terut menyangkan aksi dari duduga salah satu oknum kepolisian.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS pun angkat bicara mengenai video singkat beredar tersebut.

Ia mengatakan, video tersebut masih harus diselediki dulu kebenarannya.

Pihaknya, harus memastikan kejelasan video yang diduga pembusuran oleh salah satu oknum kepolisian. 

"Kita perlu telusuri dulu terminologinya seperti apa, apakah itu anggota atau bukan, di mana dia temukan barang itu, waktu kejadiannya seperti apa, ini harus kita selidiki lebih dulu," jelasnya.

Lando bahkan menampik, video tersebut bukanlah aksi pembusuran, karena dalam tangkapan layar itu tidak terlalu jelas.

"Itu kan gelap, tidak terlalu jelas kelihatan. Apakah itu memang busur atau bukan, apakah itu benar benar keluar atau bukan," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam aturan kepolisian, aparat dilarang sama sekali untuk membawa sajam apalagi busur. Sehingga dirinya masih meragukan keabsahan video tersebut

"Tidak pernah ada dalam aturan SOP polisi yang memperkenankan anggota membawa busur, kalau tameng iya. Itu kan yang kita lihat dia di barikade, belum jelas apakah itu tindakan pembusuran atau tidak," bebernya. 

Lando sendiri tegas untuk urusan ini, pihaknya akan melakukan penulusaran mengenai video yang menghebohkan warga ini.

Tetapi menurut Lando, untuk sekarang, ia tidak berasumsi dan meminta warga untuk tidak menyimpukan kejadian itu terlalu cepat.

"Kalau terbukti kami akan tindak tegas, siapapun itu, orang jenderal saya saja bisa diproses. Saya anggap untuk warga, jangan terlalu mengambil kesimpulan terlau cepat," tegasnya.

Sebelum aksi pembusuran yang diduga oknum kepolisian itu beredar, terjadi kericuhan antara massa aksi tolak kenaikan BBM dan Oknum Tak Dikenal (OTK) di Jl AP Pettarani.

Setelah berhasil menduduki Jl AP Pettarani, massa aksi tolak kenaikan BBM dihampiri Orang Tak Dikenal (OTK) sekitar pukul 19.50 Wita.

Massa aksi yang sedang melakukan aksi penutupan jalan, tetiba dibubarkan OTK dari Jl Andi Djemma.

Pasca pembubaran oleh OTK, dua kelompok tersebut terlibat bentrok dan saling adu lempar.

Kelompok massa aksi mundur ke Jl Pendidikan sebelum saling lempar antar dua kelompok ini berlangsung.

Kericuhan memanas dan tak bisa terbentung.

Beberapa OTK mendorong pagar utama UNM dan ingin merangsek masuk.

Terlihat, empat motor berhasil diamankan pihak kepolisian. 

Akibat bentrok tersebut, empat motor rusak parah Yamaha Jupiter MX, Yamaha Lexi Lexi, Honda Scoopy, serta Yamaha M3.

Hingga pukul 20.30 Wita, massa aksi dengan OTK masih saling bentrok di Jl AP Pettarani. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved