Tolak Harga BBM Naik, Massa dan Mahasiswa Bentrok di Depan Kampus UNM
Aksi saling lempar batu pun terjadi antara pendemo tolak kenaikan harga BBM subsidi dengan warga sekitar Kampus UNM.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Abdul Azis Alimuddin
“Dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM untuk akan menambahkan beban masyarakat. Karena kami melihat BBM ini sifatnya multi effect, yang tentu akan merambat pada komiditas lain,” katanya, Minggu (4/9/2022).
Zulkarnain mencatat, kenaikan BBM berkisar di angka 70 persen.
Angka tersebut, menurutnya, harus ditanggung oleh 200 sampai 300 kendaraan pribadi yang dipakai masyarakat Makassar setiap harinya.
"Kenaikan BBM sangat tinggi, hampir 70 persen, kita ketahui per hari ada 200 sampai 300 kendaraan yang dipakai setiap harinya. Penduduk Sulsel khususnya juga masih banyak golongan menengah ke bawah," jelasnya.
Ia menilai Joko Widodo sebagai kepala negara gagal mengelola kesehjahteraan masyarakat.
Lanjut, Zulkarnain mengecam pemerintah untuk menganulir kebijakan tersebut dari peredaran.
Bahkan, pihaknya sudah mengancang-ancang, akan turun dengan gelombang massa aksi yang sangat besar jika permintaannya tidak di dengar pemerintah.
"Komunikasi yang sudah terbangun dengan Aliansi Mahasiswa Makassar akan turun dengan massa yang lebih banyak. Kami dari UIN total sekitar sampai 3000 sampai 5000 mahasiswa yang akan turun," jelasnya.(*)