Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketum PPP Diberhentikan

Ketua DPP Saifullah Pasang Badan untuk Suharso Monoarfa: Sebut Pemberhentian Ketum Menyimpang

Ketua DPP PPP Saifullah Tamliha pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa melalui forum Mukernas bertentangan AD/ART

Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa disambut adat angngaru oleh panitia Muswil VIII PPP Sulsel di Ballroom Hotel Fourpoint By Sheraton Jl Andi Djemma Kota Makassar Mei 2021 lalu. Kini Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP. (Foto Ari Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan ( DPP PPP ) Saifullah Tamliha pasang badan untuk Suharso Monoarfa.

Saifullah Tamliha berpandangan, pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa melalui forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Saifullah Tamliha menilai pemberhentian itu menyimpang dengan AD/ART Partai.

"Mukernasnya menyimpang dari proses yang diatur AD/ART," kata Tamliha kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR, Senayan, dikutip dari Tribunnews Senin (5/9/2022).

Saifullah Tamliha mengatakan, forum Mukernas tidak berhak memberhentikan Suharso Monoarfa.

Menurutnya, Suharso Monoarfa ditetapkan dalam forum tertinggi Muktamar IX PPP.

Untuk itu, pemberhentian Suharso Monoarfa hanya bisa dilakukan melalui forum Muktamar pula, bukan forum Mukernas.

"Nggak ada yang bisa mencopot Ketum PPP, sebab yang dipilih oleh Muktamirin hanyalah Ketua Umum dan formatur untuk membantu Ketum terpilih untuk menyusun pengurus DPP PPP," kata Saifullah Tamliha.

Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) mengganti pucuk kepemimpinan.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dicopot dari posisinya.

Suharso Monoarfa adalah ketua umum partai berlambang kakbah hasil Muktamar IX PPP di Kota Makassar Sulawesi Selatan tahun 2020 lalu.

Artinya, Suharso Monoarfa belum genap dua tahun setelah terpilih dalam Muktamar IX PPP di Kota Makassar.

Suharso Monoarfa beberapa kali mengunjungi Kota Makassar. Setelah Muktamar IX, ia sempat datang membuka Musyawarah Wilayah di Makassar Mei 2021 lalu.

Kini jabatannya diberhentikan oleh tiga pimpinan majelsi DPP PPP melalui musyawarah.

Untuk melanjutkan estafet kepemimpinan sementara, PPP menunjuk Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.

Dikutip dari Tribunnews, Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M. Tokan mengatakan pencopotan Suharso lantaran adanya kegaduhan dalam kalangan simpatisan PPP.

Hanya saja terkait kegaduhan yang dimaksud, Usman M. Tokan tidak menjelaskan lebih lanjut.

“Sehingga pada tanggal 30 Agustus 2022, dengan berat hati, pimpinan tiga majelis yang merupakan Majelos Tinggi DPP akhirnya melayangkan surat ketiga yang atas dasar kewenangannya mengeluarkan Fatwa Majelis yakni memberhentikan saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP terhitung sejak surat tersebut ditandatangani,” katanya, Senin (5/9/2022).

Terpilih di Makassar

Suharso Monoarfa terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu (19/12/2020) malam lalu.

Pria kelahiran Mataram, 31 Oktober 1954 itu terpilih secara aklamasi pukul 21:37 WITA dalam Muktamar IX PPP yang dipusatkan di Zona X Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Zona X digelar di Hotel Claro Jl AP Pettarani, Kota Makassar. Sembilan zona lainnya terhubung melalui virtual.

Pantauan wartawan Tribun Timur, Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi hanya hitungan tiga menit sidang paripurna VII dibuka.

Saat itu Suharso Monoarfa tidak berada dalam ruangan sidang Muktamar IX PPP Zona X Kota Makassar.

Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar IX PPP Amir Uskara membuka sidang paripurna VII pukul 21:34 WITA.

Agenda sidang paripurna VII yaitu pemilihan ketua umum/ketua formatur serta anggota formatur.

Setelahnya Amir Uskara menyampaikan bahwa hanya satu pendaftar calon ketua umum PPP, yaitu Suharso Monoarfa.

Ia pun meminta persetujuan kepada peserta sidang untuk menetapkan nama Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP.

"Setuju," sahut peserta sidang Muktamar atau muktamirin dari sepuluh zona.

Seluruh peserta sepakat pemilihan ketua umum ditempuh dengan jalan musyawarah mufakat memiliki Suharso Monoarfa.

Alhasil pukul 21:37 WITA, Amir Uskara selalu pimpinan sidang mengetuk palu penetapan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP Periode 2020-2025.

Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP hanya tiga menit berselang sidang paripurna VII dibuka.

Amir Uskara kemudian membacakan dan menetapkan konsideran penetapan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum pukul 21:40 WITA.

Selanjutkan Amir Uskara melanjutkan agenda sidang untuk pemilihan 12 anggota formatur yang menemani Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum terpilih sekaligus Ketua Formatur.

Sementara Suharso Monoarfa baru masuk ke ruangan sidang pada pukul 21:51 WITA. Kedatangannya langsung disambut oleh peserta sidang di Ballroom Pinisi Hotel Claro Makassar.

Ia naik ke panggung untuk menerima Piagam Rekor MURI untuk penyelanggaraan Muktamar IX PPP secara daring pada sepuluh zona.

Sistem Mukhtamar PPP ini menjadi percontohan bagi partai atau institusi lainnya bahwa pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan untuk menggelar pertemuan dengan peserta lebih dari seribu orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pidato Kemenangan di Makassar

Setelah terpilih, pimpinan sidang memberi kesempatan Suharso Monoarfa untuk menyampaikan pidato kemenangan.

Dalam kesempatan itu, Suharso menyampaikan tekadnya mengantar PPP memenangi Pemilihan Umum 2024 mendatang.

Ia mengingatkan para kader mengenai kenangan PPP ketika masuk tiga besar Pemilu 1999 lalu, dibawah PDI-Perjuangan, dan Partai Golkar.

Ketika itu PPP meraih 58 kursi dengan total jumlah rakyat 11.329.905.

Suharso ingin mengantar PPP mengulangi kejayaan PPP di Pemilu 1999 lalu.

"Mari kita kumpulkan kelebihan masing-masing, kebolehan, dan kearifan. Kita satukan untuk menangkan pemilu 2024," kata Suharso dalam pidato kemenangan.

"Kita wujudkan impian itu mengembalikan kegemilangan PPP," tambahnya.

Suharso juga menyampaikan janji mewakafkan diri membesarkan PPP ke depan.

"Insyallah PPP lolos Parliamentary Tthreshold (PT). Insyaallah kita kembali ke masa jaya," ujar Suharso.

Pada Pemilu 2019, PPP lolos Parliamentary Tthreshold atau ambang batas parlemen serta berhasil mengamankan kursi di DPR RI.

Suharso Monoarfa memimpin PPP sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum setelah Muhammad Romahurmuziy yang jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Akan tetapi partai berlambang Ka'bah itu menempati posisi terendah di parlemen, yakni 4,52 persen.

Bahkan PPP berada di bawah tiga partai Islam lainnya.

PKB berada posisi keempat dengan 9,69 persen suara, PKS di posisi keenam dengan 8,21 persen suara, serta PAN di posisi kedelapan dengan 6,84 persen suara. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua DPP PPP Sebut Pemberhentian Suharso Monoarfa dari Posisi Ketua Umum Menyimpang dari AD/ART

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved