Forum Bugis Makassar dan Ojek Online Tolak Kenaikan BBM
kenaikan BBM saat ini belum berpengaruh terhadap penurunan konsumen menggunakan ojek online. Lantaran tarif masih sama.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Bugis Makassar (FBM) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Makassar.
FBM menggelar aksi di bawah Fly Over Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (5/9/2022).
Ada 30 orang mengikuti aksi unjuk rasa ini.Mereka tiba sekira pukul 13.40 Wita. Mengenakan pakaian hitam dan membentang spanduk penolakan kenaikan BBM.
Dalam spanduk tersebut tertulis, negara tidak baik-baik saja, menolak keras kenaikan BBM, perekonomian belum pulih, rakyat makin sengsara. Sessa jaki.
Mereka juga membakar dua ban sembari silih berganti menyampaikan orasi tuntutan kepada pemerintah.
Ketua Umum FBM, Basriadi mengatakan, pihaknya hanya meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan kenaikan BBM.
Sebab, kenaikan BBM berdampak pada kebutuhan lainnya, sembako serta jasa transportasi.
"Meninjau ulang kebijakan ini dan DPR-RI mengkaji ulang harga sekarang. Harga sekarang membuat masyarakat terpukul, naiknya sangat terlalu, 30 persen lebih," tuturnya.
Selain dari FBM, aksi juga dilakukan oleh ojek online.
Mereka memberikan dukungan moral.
Koordinator Ojek Online, Arzal Umar mengatakan, pihaknya sangat terdampak dengan kenaikan BBM.
Pengeluaran naik, tapi belum ada kenaikan tarif dari pihak aplikator.
"Kami terdampak dengan kenaikan BBM. Belum ada keputusan untuk menaikkan ongkir dari aplikator, makanya kami turun aksi damai," ucapnya.
Arzal mengaku, kenaikan BBM saat ini belum berpengaruh terhadap penurunan konsumen menggunakan ojek online. Lantaran tarif masih sama.
"Untuk konsumen menggunakan ojek online masih sama, karena belum ada kenaikan tarif. Tapi bagi kami sangat terdampak, pengeluaran meningkat Rp 2 ribu," tuturnya.