Pasar Sore
Lokasi yang Disiapkan Pemerintah Bersengketa, Pedagang Kembali Berjualan di Pasar Sore Rantepao
Pembongkaran Pasar Sore dilakukan karena dilokasi ini akan dibangun perpustakaan dan dijadikan alun-alun kota.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, RANTEPAO - Sejumlah pedagang kembali berjualan di Eks Pasar Sore, Jl Landorundun, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menggusur Pasar Sore Rantepao pada 27 Agustus lalu.
Pembongkaran Pasar Sore dilakukan karena dilokasi ini akan dibangun perpustakaan dan dijadikan alun-alun kota.
Ratusan pedagang direlokasi ke Pasar Pagi di Malango'.
Namun, lokasi yang disiapkan pemerintah disebut pedagang bersengketa.
Karenanya pedagang membuka kembali lapak dagangannya di lokasi eks Pasar Sore.
"Kita hanya dijanji-janji pak, ternyata lokasi yang disiapkan pemerintah itu bersengketa dan tidak rata, banyak kubangannya," kata pedagang Natalia kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (3/9/2022) pagi.
Natalia mengungkapkan mereka tidak berani berjualan di lokasi tersebut.
Sebab pemilik lahan Pasar Pagi Malango' bersikukuh mengklaim kepemilikan lahan.
Mereka khawatir, pedagang yang tak tahu-menahu permasalahan bisa terkena imbasnya.
"Kami tidak berani masuk Pak karena lokasinya dipagar, pemiliknya juga marah-marah bagaimana kita jualan disitu," ujarnya.
Karenanya, ketidakjelasan relokasi membuatnya terpaksa kembali berjualan di eks Pasar Sore dengan lapak seadanya.
"Tidak ada kasian tempat lain untuk cari uang pak, kita sudah berusaha tapi pembayaran anak sekolah yang sangat mendesak. Mau tidak mau kita harus berjualan biar ada pemasukan," katanya.
"Kita juga tidak mengharapkan hal seperti ini, berdagang di reruntuhan bangunan, panas-panasan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi kami Pak," keluhnya.
Ia berharap, pemerintah segera menindaklanjuti kejelasan status tanah bersengketa di Pasar Pagi.(*)