PSM Makassar
PSM Turunkan 4 Pemain Muda Lawan Persib, Bernardo Tavares: Saya Tidak Lihat Usia
PSM Makassar menurunkan tiga pemain muda di starting line up saat menaklukkan Persib Bandung 5-1 pada pekan ketujuh Liga 1.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar menurunkan tiga pemain muda di starting line up saat menaklukkan Persib Bandung 5-1 pada pekan ketujuh Liga 1 2022-2023 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Senin (29/8/2022) malam.
Yakni Ramadhan Sananta di posisi striker Muh Dzaky berposisi penyerang sayap dan Ananda Raehan di posisi gelandang. Ketiganya baru menginjak usia 19 tahun.
Ketiganya membayar kepercayaan Pelatih PSM, Bernardo Tavares dengan permainan apik.
Ramadhan Sananta yang menggantikan Everton Nascimento menjadi mesin gol lawan Persib.
Pemain nomor punggung 9 ini cetak dua gol dari lima gol dilesakkan PSM ke gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan.
Penampilan Muh Dzaky tak kalah mentereng walau tak mencetak gol. Pergerakannya di sisi kanan pertahanan Maung Bandung membuat Daisuke Sato kewalahan.
Ia mampu menarik keluar pemain belakang Persib dari sarangnya, sehingga buka ruang kosong di area pertahanan lawan.
Sedangkan Ananda Raehan tampil sebagai gelandang jangkar di lapangan tengah. Karakter petarung dimiliki pemain nomor punggung 88 ini.
Alhasil lini tengah Persib yang diisi pemain Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya dan Marc Klok tak bisa berbuat banyak.
Pelatih PSM, Bernardo Tavares mengaku tak melihat pemain muda atau pemain tua dalam menentukan pemain akan dimainkan.
Ia menilai berdasarkan karakter dimiliki pemain dan kebutuhan diinginkan dalam suatu pertandingan.
"Sebelum memulai pertandingan, saya tidak akan melihat apakah mereka pemain muda atau pemain tua, apakah mereka 19 tahun atau 35 tahun, saya tidak akan melihat hal itu. Saya akan melihat karakter yang mereka punya, lalu akan sesuaikan dengan kebutuhan saya. Baru saya memasang starting eleven," jelasnya saat konferensi pers usai pertandingan.
Selain Ramadhan Sananta, Muh Dzaky dan Ananda Raehan, Tavares juga memainkan Victor Jonson.
Pemain blasteran Kanada-Indonesia ini masuk di menit 77 gantikan Ramadhan Sananta. Berulang kali aksi Victor merepotkan Achmad Jufriyanto cs.
Tavares menilai kepercayaan diberikan kepada pemain muda berhasil dibayar performa bagus di lapangan.
"Di pertandingan berefek langsung, mereka merespon pilihan saya dengan baik, mencoba memberikan yang terbaik. Contoh paling jelas Sananta. Bukan hanya tiga pemain itu, Victor juga bermain tadi," sebut mantan scout FC Porto ini.
Dia menyampaikan, ini hasil yang bagus untuk Akademi PSM. Pemain akademi bisa melihat bahwa pemain Akademi PSM bisa bersaing di tim senior.
"Mereka akan bangga dan mudahan-mudahan siap tahu kita akan dapatkan talenta-talenta baru dari Akademi PSM," harapnya.
Sementara Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin menyampaikan, pemain muda dalam tim PSM sangat menjanjikan.
Namun, ia mengingatkan para pemain muda untuk tidak cepat berpuas diri.
"Pemain muda sangat menjanjikan. Saya sampaikan bahwa ini adalah proses, ini bukan finish. Jadi jangan cepat berbesar kepala. Jangan cepat berbangga diri," imbaunya.
Pria akrab disapa Appi ini meminta, pemain muda terus mengikuti instruksi pelatih. Kerja keras lagi untuk bersaing dapat kesempatan bermain.
Ia mengibaratkan peraih juara Olimpiade tidak ada meraih juara tanpa melalui latihan yang banyak dari pada atlet lainnya.
"Lanjutkan terus apa menjadi program latihan pelatih. Kerja keras lagi," ucapnya.
Dengan banyaknya pemain Akademi PSM tampil menawan di Liga 1, Appi tak menutup kemungkinan adanya program peningkatan di Akademi PSM.
"Tentulah, saat melakukan sesuatu kita akan memetik hasilnya," ucap pria 46 tahun ini.(*)