Hadirkan MBKM di Maros, Kementan Ingin Mahasiswa Rasakan Pengalaman Belajar di Luar Program Studi
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) akan segera diadakan oleh Politeknik Pembangunan Pembangunan Pertanian (polbangtan) Gowa.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ) dan akan segera diadakan oleh Politeknik Pembangunan Pembangunan Pertanian (polbangtan) Gowa.
Lewat MBKM, mahasiswa diberi kesempatan merasakan pengalaman belajar di luar program studinya.
Sehinga dengan transformasi system pendidikan tersebut Polbangtan Gowa yang dikenal sebagai kampus vokasi Kementerian Pertanian diharap mampu mewujudkan alumni petani milenial yang unggul dan berkualitas.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa melalui pendidikan vokasi pada Polbangtan akan dihadirkan petani milenial yang berkualitas.
"Kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimanapun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," ucap Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, sepakat dengan Mentan Syahrul.
Perlu diadakan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggul untuk membantu pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.
"Lewat pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," kata Dedi.
Program Kampus Merdeka Belajar Polbangtan Gowa direncanakan akan dimulai pada pertengahan September 2022.
Berlaku untuk seluruh mahasiswa Tingkat 3 Prodi D4 Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, berlangsung selama satu semester penuh atau 6 bulan di Kabupaten Maros.
Polbangtan Gowa memantapkan rencana tersebut dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros.
Ketua jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Ummu Aimanah bersama Kaprodi Budidaya tanaman hortikultura Arief Sirajuddin melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pertanian, Abd. Asis Ahmad.
Membahas secara teknis mengenai rencana pelaksanaan sistem MBKM di wilayahnya.
Ummu menjelaskan alasan pilih Kabupaten Maros sebagai tempat pelaksanaan sistem MBKM.
“Karena merupakan sentra produksi komoditas Padi, Jagung, Kedelai, dan Singkong (Pajalekong) serta sayuran dan Bawang Merah (Sadewa) dan menjadi salah satu kabupaten penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR),” jelas Ummu.
Ummu juga menambahkan bahwa seluruh komponen yang ada di Kab. Maros dinilai mampu mendukung seluruh kegiatan program kampus merdeka belajar nantinya.
"Program ini nantinya akan diintegrasikan pada setiap mata kuliah di semester tersebut. Sehingga pada akhir semester, mahasiswa dianggap telah menyelesaikan total 21 SKS" tambah Ummu.
Kadistan Maros, Abd. Asis mengucapkan rasa ucapan terima kasihnya karena memilih Kabupaten Maros sebagai lokasi pelaksanaan Program Kampus Merdeka Belajar.
"Kami akan memetakan lokasi-lokasi yang ada di Kab. Maros berdasarkan komoditas, kondisi geografi dan demografi yang kiranya nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan program ini" ucap Abd. Asis.
Kabid. Penyuluhan, Jamaluddin juga ikut menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan program ini.
"Berdasarkan pengalaman yang saya lihat, karakter mahasiswa Polbangtan Gowa cepat beradaptasi dan bermental kuat, sehingga apa yang diharapkan dari program ini optimis bisa tercapai" pungkas Jamaluddin.(adv/rerifaabdurahman).