Persib Bandung
Dibantai PSM Makassar, Persib Bandung Sudah Tiga Kali Telan Kekalahan 5-1 di Pertandingan Resmi
Persib Bandung sudah tiga kali menelan kekalahan 5-1 pada pertandingan resmi dalam negeri.
Padahal jika dibandingkan musim lalu saat finis di peringkat 2 klasemen akhir, Persib Bandung adalah tim yang paling minim kebobolan.
Catatan musim ini juga terbilang sangat buruk jika dibandingkan dengan edisi-edisi sebelumnya.
Sejak tahun 2003, rasio kebobolan Persib Bandung tahun ini adalah yang terbesar mencapai 2,57 gol per pertandingan.
Sementara yang terkecil pada tahun 2006 dengan catatan 1,57 gol per pertandingan menurut statistik Simamaung.
Satu hal yang paling mendasar yang mendapat sorotan dari Budiman, caretaker pelatih Persib Bandung adalah kedisiplinan.
Ya, pemain Persib Bandung terlambat menutup ruang, kurang cekatan menghalau bola, serta kerap kecolongan dari pergerakan pemain lawan.
Jika melihat pertandingan tadi malam, PSM Makassar mendominasi serangan dari berbagai aspek, bola mati, set play permainan, hingga efisiensi dari pergerakan pemain itu sendiri.
Hal inilah yang membuat pemain Persib 'panik', kehilangan momentum dan ketika mendapat pressing yang tinggi dari lawan jadi ambyar.
Khusus untuk pertandingan tadi malam, menurut Budiman, tim Maung Bandung kurang disiplin mengantisipasi Wiljan Pluim yang menjadi ruh permainan PSM Makassar.
"Dia menjadi salah satu pemain yang menjadi target umpan para pemain PSM, terutama bola-bola atas," kata Budiman.
"Termasuk kecerdikan Pluim juga membuat pemain kewalahan. Ini sekali lahi akan jadi pembelajaran bagi pemain kami.
"Begitu gol kedua (PSM). Anak-anak maikin down. Ini di luar perkiraan saya dan ini menjadi evaluasi bagi saya," jelasnya.
Kesulitan Persib Bandung mengantipasi lawan sudah terjadi sejak awal musim ini.
Baik dengan adanya Nick Kuipers atau ketika dirinya absen di lapangan.
Seperti halnya tadi malam yang absen karena akumulasi kartu, Persib sejatinya masih saja kebobolan dengan rasio yang tinggi.