Tokoh Sulsel Ashabul Kahfi Pimpin Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Dewas BPKH RI Periode 2022-2027

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Komisi VIII DPR RI mulai melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau 'fit and proper test' bagi calon Dewan Pengawas (Dewas) Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia masa bakti 2022-2027.

Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus tokoh Sulsel Ashabul Kahfi Djamal memimpin rapat uji kepatutan dan uji kelayakan.

Politisi Partai Amanat Nasional itu didampingi Rieke Diah Pitaloka dari fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Ace Hasan Syadzily fraksi Golkar dan Darwan Masopang.

"Bismillah hari ini kita akan mendengar pemaparan visi dan misi bagi calon anggota Dewan Pengawas Badan Pengelolaan Keuangan Haji," kata Ashabul Kahfi legislator asal Sulsel, Senin (29/08).

Uji kelayakan atau fit dan proper test digelar di ruang rapat Komisi VIII.

Uji kelayakan diikuti anggota Komisi VIII secara hybrid. Dari hasil laporan sekretariat 29 anggota hadir secara langsung dan 18 anggota secara daring.

Ada 10 calon Dewas BPKH yang mengikuti seleksi.

Keputusan terhadap calon Dewas BPKH rencananya akan dilaksanakan besok, Selasa 30 Agustus 2022.

Berikut 10 kandidat calon Dewas BPKH RI periode 2021-2027 yang mengikuti fit and proper test:

1. Dr. H.M Daud Arif Khan

2. R. Melda S.Pd., M.Si., CRMP

3. Indra Utama S.E., M.M., CFE

4. Dr. Mulyadi S.E., M.M., M.Si., Akt., CA., CPMA., SAS

5. Dr. Deni Suardini S.E., Akt., M.M., CFrA., CA., QIA., CGCAE

6. Dr. Sri Purwanto S.E., MBA., Akt., CA., CPMA., ACPA., CRP.

7. Prof. Mahfud Sholihin S.E., M.Acc., Ph.D., Ak., CA

8. Heru Muara Sidik Ak., CA., CMA., M.M., QIA

9. Dr. H. Rojikin S.H., M.Si., QIA

10. Arwani Pranajaya S.E., Ak., M.Sc., CFP., CSA., CA.

Tokoh Sulsel Pimpin Komisi VIII DPR RI

Sebelumnya diberitakan, tokoh Sulawesi Selatan (Sulsel) Ashabul Kahfi Djamal resmi menjabat Ketua Komisi VIII DPR RI.

Komisi VIII mengurusi agama dan sosial.

Pelantikan Ketua Komisi VIII baru ditetapkan dalam Rapat Internal Komisi VIII DPR RI Kamis, (18/8/2022).

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar.

Kahfi menggantikan posisi Yandri Susanto yang naik kelas menjadi Wakil Ketua MPR RI.

Turut hadir pimpinan Komisi VIII DPR lain, antara lain Ace Hasan Syadzily, Diah Pitaloka, Marwan Dasopang, dan Moekhlas Sidik.

Dalam kesempatan itu, Kahfi mengatakan, tugas pimpinan komisi hanyalah fungsi-fungsi administrasi dan koordinasi.

Menurutnya, sebagai sesama Wakil Rakyat, semua anggota DPR RI memiliki kedudukan yang sama dan setara.

"Jadi yang ingin saya tekankan adalah prinsip kepemimpinan kolektif dan kebersamaan. Prinsip itulah yang selalu kami bawa, saat menjadi Pimpinan DPRD Sulsel selama tiga periode," kata Kahfi.

Tokoh Muhammadiyah Sulsel itu melanjutkan, bidang tugas Komisi VIII juga cukup akrab dengan tugasnya di DPRD Sulsel periode 2004 hingga 2019 yang membidangi Kesra.

"Kemitraan dengan Kemenag, saya ini mantan dosen IAIN/UIN Alauddin, dulu mundur karena lolos di DPRD Provinsi. S1 hingga S3 juga di UIN. Jadi cukup paham kultur Kementerian Agama," katanya.

Demikian pula di Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana.

Sejak mahasiswa, Kahfi sudah sering terlibat dalam kegiatan sosial, baik yang sporadis maupun terstruktur.

Di Ormas, terakhir Kahfi menjabat Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.

"Jadi sedikit paham, dinamika ormas, khususnya Ormas Islam. Saya juga punya banyak sahabat di NU, dan
ormas lainnya," katanya.

Sebelumnya, Kahfi duduk di Komisi XI DPR RI yang mengurusi kesehatan dan ketenagakerjaan.(cr2)