Kisah Start Up MalaTrans, Aplikasi Transportasi Online Buatan Anak Sanggala dari Tana Toraja
aplikasi MalaTrans mempunyai unggulan yaitu paket pariwisata untuk turis domestik maupun turis mancannegara dalam hal tour guide
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Waode Nurmin
Laporan Jurnalis TribunToraja.com Samuel Freedy
TRIBUN-TIMUR.COM, TORAJA - Pendiri Start up MalaTrans Andi Pangeran Tandilangi Parassa ditemui di Kantor MalaTrans bercerita tentang awal mula pendirian MalaTrans.
Andi Pangeran menceritakan terkait sejarah berdirinya Start up transportasi online MalaTrans yang juga menjadi bagian Lakipadada Grup, Senin pagi (29/8/22) Di Lembang Rantelabi Kambisa, Kecamatan Sanggala utara, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
"Untuk sejarah pendirian MalaTrans ini sudah berdiri dari tahun sejak tahun lalu, dan ini sudah masuk tahun kedua" ucapnya.
Pangeran juga menyampaikan bahwa MalaTrans ini dan aplikasi Halo Tukang Indonesia masuk didalam Lakipadada Grup, yang juga termasuk dalam rintisannya.
Pemuda Lembang Rantelambi Kambisa ini juga mengatakan, untuk MalaTrans sudah membuka 2 cabang di Indonesia.
"Untuk saat ini kami sudah mempunyai 2 cabang, pertama di Kota Palopo dan yang kedua di Makassar. Dan kedepannya akan melebarkan sayap ke kota-kota lainnya". Tambahnya
MalaTrans ini mempunyai 3 ciri khas yang tidak dimiliki oleh media transportasi online pada umumnya,
Yang pertama itu bergerak dalam bidang transportasi online, kedua pengiriman barang, dan yang ketiga aplikasi MalaTrans ini menyediakan paket pariwisata.
"Jadi kami mempunyai unggulan yaitu paket pariwisata untuk turis domestik maupun turis mancannegara dalam hal tour guide, Jadi untuk pengunjung jangan takut jika berkunjung ke toraja." Pungkasnya
Lelaki ini juga mengatakan bahwa sekarang MalaTrans mempunyai mitra/driver sebanyak 4.600 orang untuk saat ini.
Untuk Server utamanya, berada di Lembang Rantelambi Kambisa Kecamatan Sanggala Utara, Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan.
"Untuk masing-masing kota mempunyai kantor di daerahnya, tapi untuk Server utama berada didesa ini" Ujarnya
Selain staffnya berkantor didesa tersebut hal ini dianggap aman untuk menyimpan server utama, selain itu desa mereka juga terkenal memiliki udara yang dingin.
Upaya ini dianggap untuk menghemat energi atau dana untuk mengupayakan pendinginan mesin server.