Panglima Besar GAM Tegas Tolak Kenaikan Pertalite, Sebut Pengangguran di Indonesia Bisa Bertambah
Mahasiswa UNM ini pun menambahkan, konsekuensi dari kenaikan Pertalite bisa melambungkan harga bahan pokok di pasaran.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menolak tegas usul pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite.
Panglima Besar GAM, Muhammad Aswan mengatakan, siap mengawal isu soal naiknya Pertalite.
Menurutnya, dampak kenaikan Pertalite sangat berpotensi merugikan masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah.
"Jika pemerintah kembali menaikkan harga BBM dalam waktu dekat ini, maka sudah tentu posisi masyarakat kelas menengah kebawah akan semakin sulit dan akan berakibat pada jurang kesenjangan sosial yang semakin mendalam," katanya Sabtu (27/8/2022).
Mahasiswa UNM ini pun menambahkan, konsekuensi dari kenaikan Pertalite bisa melambungkan harga bahan pokok di pasaran.
"Selain itu, pastinya akan berlanjut pada kenaikan harga bahan pokok dan transportasi," tambahnya
Dirinya mengingatkan pemerintah, soal potensi bertambahnya pengangguran saat kebijakan tersebut benar-benar diteken.
Aswan mengatakan, keputusan pemerintah menaikkan harga Pertalite tergolong terburu-buru.
Apalagi, kondisi ekonomi pasca pandemi belum pulih seutuhnya.
"Terlebih keadaan perekonomian masyarakat yang masih dalam tahap proses pemulihan dampak dari pandemi covid-19," tutupnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com Muh Sauki Maulana