BSI
BSI Bukukan Laba Bersih Rp 2,13 Triliun di Semester 1 2022
Hal tersebut mendukung profitabilitas BSI terus meningkat, dengan laba bersih tumbuh double digit menjadi Rp 2,13 triliun per Juni 2022.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada kuartal II 2022 berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 2,13 triliun. Angka tersebut tumbuh 41,31 persen year on year (yoy).
Demikian yang disampaikan Direktur Utama BSI Hery Gunardi via rilis ke Tribun-Timur.com, Jumat (26/8/2022).
Hery mengatakan, kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan. Sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik.
Hal tersebut mendukung profitabilitas BSI terus meningkat, dengan laba bersih tumbuh double digit menjadi Rp 2,13 triliun per Juni 2022.
“BSI semakin optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak kepada BSI akan semakin memperkokoh kinerja perseroan sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan,” kata Hery.
“Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” sambung Hery.
Kinerja positif ini, kata Hery, juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07 persen dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI menghantarkan tabungan BSI berada pada posisi Top 5 industri perbankan nasional.
Hery menyebut, tabungan wadiah menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat. Sebab bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang modern dan mudah diakses.
Sedangkan dari sisi bank menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil.
Kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat.
Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55 persen.
Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13 persen, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66 persen.
Lalu pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen dan gadai emas tumbuh 20,07 perEn.
Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74 persen. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93 perEn.
Pertumbuhan Aset
Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp 277,34 triliun.
Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.
Hery menjelaskan, untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan.
BSI juga akan melakukan pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance).
“ESG saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI,” tuturnya.
Hery juga memaparkan, per Juni 2022, user pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 Juta user naik sebesar 81 persen secara yoy.
Jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.
Di mana saat ini profil nasabah BSI sebanyak 97 persen telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan.
“Transaksi kumulatif BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 119 miliar,” jelasnya.(*)