Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dialog Forum Dosen Tribun Timur

Prof Sumbangan Baja Sebut Tata Kelola Perguruan Tinggi Harus ‘Matang’ untuk Tunjang Proses Akademik

Hal tersebut disampaikan Prof Sumbangan Baja saat mewakili Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa dalam Diskusi Forum Dosen, Kamis (25/8/2022).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Sekertaris Universitas Hasanuddin, Prof Sumbangan Baja dalam acara Diskusi Forum Dosen yang dihadirkan Tribun Timur, Kamis (25/8/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sumbangan Baja menilai tata kelola Perguruan Tinggi (PT) harus dipersiapkan dengan baik untuk menunjang proses akademik.

Hal tersebut disampaikan Prof Sumbangan Baja saat mewakili Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa dalam Diskusi Forum Dosen, Kamis (25/8/2022).

Forum Dosen disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur.

Di seri kali, Forum Dosen mengangkat tema ‘Problem Wacana Publik Atas Tata Kelola Perguruan Tinggi’.

Prof Sumbangan Baja menjelaskan, khusus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), kampus diberi kebebasan pemerintah dalam mengembangkan diri lewat peraturan yang dibuat rektor.

Termasuk dalam mengenai penerimaan mahasiswa baru di beberapa jalur.

“Untuk kita ketahui, PTNBH diberi kebebasan beberapa aspek, tapi aspek lain yang menjadi kewajiban negara itu dikurangi,” jelas Prof Sumbangan Baja.

Di sisi lain pengelolaan perguruan tinggi, kata Prof Sumbangan Baja, biaya perguruan tinggi yang harusnya diberikan kementerian dikurangi.

“Ini kami kami grafiknya semakin menurun, seluruh PTNBH. Artinya PTNBH diberikan kemandirian agar silahkan hidup sendiri, tentu kami harus mengelola aset, memgembangkan usaha-usaha, tanpa harus meningkatkan SPP,” katanya.

Lebih lanjut, Prof Sumbangan Baja mengatakan, di saat seperti ini, SPP sangat sulit untuk ditingkatkan. Kendati demikian, ada jalur-jalur yang harus diterima.

“SPP itu dibayar kemampuan mahasiswa. Di Unhas, masih ada sekian ribu mahasiswa yang hanya membayar Rp600 ribu per semester,” katanya.

“Di satu sisi, disiapkan ruang bagi mereka yang memiliki kemapuan. Mereka yang tidak masuk diberi keluasaan masuk, makanya dinamakan non subsidi,” sambung Prof Sambungan.

Menurut Prof Sumbangan, hal tersebut merupakan salah tata kelola perguruan tinggi agar semua berjalan dengan baik.

Selain, itu Prof Sumbangan memaparkan, dalam tata kelola, perguruan tinggi juga harus mengembangkan unit bisnis, seperti rumah sakit.

“Unit bisnis lainnya juga harus dikembangkan supaya bisa meningkatkan pendapatan untuk membiayai semua ini,” jelas Prof Sumbangan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved