Cerita Susno Duadji Diteror Oknum Polisi saat Getol Soroti Kasus Ferdy Sambo: Saya Tidak akan Takut
Susno Duadji mengaku dapat teror dari gerombolan oknum polisi saat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ditetapkan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Ia berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam kasus penembakan Brigadir J.
Tak peduli harus menghadapi banyak teror.
"Saya ini mantan polisi, 35 tahun berkarier sebagai polisi. Sering nangkap orang. Pernah juga ditangkap. Walaupun penangkapan itu sebuah rekayasa," kata Susno.
Ia bercerita sewaktu aktif jadi anggota Polri pernah mengalami ketidakadilan sehingga ditangkap dan dituduh korupsi.
Menurutnya, apa yang dialaminya itu hanya mengarah pada harga dirinya seorang.
"Tapi dalam kasus (Brigadir J) ini, rekayasanya menyangkut nyawa. Ada yang tewas. Ada keluarga yang kehilangan anaknya."
"Saya enggak bisa terima yang seperti ini. Karena itu saya akan terus bersuara. Saya tidak akan takut dengan teror-teror seperti itu," tegas Susno Duadji.
Singgung Kuatnya Kadiv Propam Polri
Susno Duadji juga turut membeberkan seberapa kuatnya posisi Kadiv Propam Polri.
Menurut dia, Kadiv Propam Polri dapat menentukan seorang aparat Polri yang ingin bersekolah, naik pangkat hingga segala hal terkait promosi jabatan.
"Dia yang menentukan hitam putih seorang aparat mau promosi," beber Susno Duadji.
Ia mencontohkan seorang anggota Polri yang diperiksa oleh Propam karena ada laporan terkait suatu masalah, bisa batal mendapat kenaikan pangkat.
Lebih lanjut, soal hitam putih promosi jabatan, seorang Kadiv Propam jadi kepanjangan tangan Kapolri.
Pasalnya, laporan Kadiv Propam ke Kapolri ini jadi catatan khusus apakah seseorang anggota Polri akan digeser dari jabatan setelah itu atau tidak.
"Ini sampai ke bawah sampai ke Kapolres Indonesia," terangnya.