Institut Teknologi Pertanian
1.000 Warga Takalar Dapat Beasiswa dari Institut Teknologi Pertanian
ITP Takalar mendapat penghargaan sebagai Perguruan Tinggi (PT) peduli desa dari Asosiasi Pemerintah Desa se-Indonesia (Apdesi) Sulawesi Selatan.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TAKALAR.COM - Sebanyak 1.000 mahasiswa dari seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupatem Takalar, SUlawesi Selatan mendapatkan beasiswa kuliah di Institut Teknologi Pertanian (ITP).
ITP sebagai sekolah entrepreneur telah memberikan beasiswa bagi masyarakat di Kabupaten Takalar melalui MoU dengan DPC Apdesi Takalar.
ITP Takalar mendapat penghargaan sebagai Perguruan Tinggi (PT) peduli desa dari Asosiasi Pemerintah Desa se-Indonesia (Apdesi) Sulawesi Selatan, pada Senin (22/8/2022).
Penghargaan tersebut diberikan pada Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulsel periode 2022-2027 di Baruga Pattingalloang Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Senin (22/8/2022).
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga hadir memberi sambutan dan menyaksikan pelantikan sekaligus pemberian penghargaan dari Apdesi.
ITP menjadi salah satu dari dua perguruan tinggi di Sulsel yang mendapat penghargaan dari Apdesi sebagai mitra yang selama ini telah membantu desa dalam membina sumber daya manusia desa menjadi entrepreneur muda dibidang pertanian dan budidaya perikanan.
Meski direkrut oleh masing-masing kepala desa, Kampus ITP tetap akan melakukan tes tertulis dan tes wawancara kepada seluruh calon mahasiswa. Sekaligus penelusuran bakat sehingga prodi yang dituju tepat.
Rektor ITP Hj Irma Andriani, Selasa (23/8/2022), mengatakan 1.000 mahasiswa ini akan memilih satu dari empat prodi yang tersedia.
Empat prodi itu yaitu prodi agribisnis, prodi bisnis digital, prodi manajemen sumberdaya perairan, prodi nutrisi dan teknologi pakan ternak.
Ia menjelaskan pemberian beasiswa ini tujuannya untuk membantu Pemkab Takalar menaikkan indeks pembangunan manusia dan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) desa.
Hal ini juga dapat berperan aktif dalam percepatan pembangunan ekonomi masyarakat desa
"Harapan saya, dengan banyaknya mahasiswa di desa, difusi teknologi dan transfer ilmu ke masyarakat akan lebih mudah dan proses pembangunan di desa dapat berjalan lancar, terlebih lagi karena saat ini kita berada pada era IT. Desa membutuhkan SDM yang respon terhadap IT," ujarnya.(*)
Laporan Kontributor TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli