Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Makassar

Wisata Makassar: 5 Keunikan Ritual Manene di Toraja, Jenazah Ratusan Tahun Ganti Baju, Catat Jadwal!

Yuk segera kunjungi, karena saat ini tengah digelar Ritual Ma'nene di Tana Toraja maupun Toraja Utara.

Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Ina Maharani
Tribun Timur/Ricdwan
Ritual manene di Lembang Parandangan, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, proses membuka liang (kuburan batu), Senin, (22/8/2022). 

Untuk membuka kuburan, keluarga leluhur harus mengorbankan binatang berkaki empat minimal satu ekor.

Setelah jenazah dibersihkan akan diganti pakaiannya kemudian dibalut kain yang sangat tebal.

Selanjutnya, jenazah disemayamkan kembali ke dalam liang kubur.

Ritual manene di Lembang Parandangan
Ritual manene di Lembang Parandangan, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, proses membuka liang (kuburan batu), Senin, (22/8/2022).

3. Hanya ada di Toraja

Uniknya, liang kubur leluhur Suku Toraja adalah batu besar yang dipahat hingga terbentuk ruangan di dalamnya.

Juga terdapat patane, yaitu makam yang dibuat menyerupai rumah dengan bahan dasar semen.

Lebih lanjut, ritual adat ini hanya ada di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, provinsi Sulawesi Selatan.

Meski sudah tidak banyak yang melaksanakan ritual ini, Desa Baruppu dan Pangala di Kabupaten Toraja Utara, rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Selain penghormatan Leluhur, Ma'nene juga dipercaya warga Toraja memberikan kebaikan bagi kerabat yang masih hidup.

 

4. Bermula dari Kematian Pong Rumase

Konon, tradisi Ma'nene kata budayawan generasi ketujuh yang juga Ketua Sangtiangkaran, Marten Paladan alias Nek Nando diturunkan turun temurun dibalik kisah seorang pemburu bernama Pong Rumase.

Pong Rumase adalah warga Lepong Bulan, wilayahnya meliputi Gowa, Makassar, Luwu, Bastem, Toraja, Namasa dan sekitarnya, sebelum Sulawesi dipetakkan dan d administratifkan.

Pong Rumase meninggal di tengah jalan dalam tengah hutan. Kemudian seorang pemuda asal Baruppu' saudara Seregading (Sawerigading) yang hendak mengadu ayam menemukan tulang belulang Pong Rumase.

"Historynya ini dari Pong Rumase, ia meninggal dan mayatnya tergeletak di tengah jalan dengan kondisi memprihatinkan," kata Nek Nando kepada Tribun Timur Senin Malam.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved