Kementan
Berhasil Capai Swasembada Beras di 3 Tahun Terakhir, Indonesia Raih Penghargaan dari IRRI
IRRI memberi penghargaan pada Indonesia dan langsung diterima oleh Presiden RI, turut dibahas pada webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS).
Menurutnya, penghargaan ini adalah bentuk apresiasi lembaga internasional dengan sukacita atas kerja keras bangsa Indonesia, mempertahankan surplus pangan hingga 3 tahun terakhir.
“Tentu pencapaian ini spesial karena dengan adanya krisis pandemi dan dinamika lain yang kurang menguntungkan. Dalam konteks ini Indonesia dapat mempertahankan surplus beras," terangnya.
Walneg menyebutkan bahwa Kementan telah melaksanakan berbagai macam upaya dalam rangka pertahankan dan tingkatakan surplus dan ketahanan pangan komoditi lainnya.
“Upaya itu tentu dikolaborasikan dalam berbagai unsur, baik dalam konteks intensfikasi, ekstensifikasi dan konteks perbaikan perkembangan teknologi,” kata Walneg.
Upaya juga dilakukan pada Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi," terangnya.
Direktur Utama PT. Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengemukakan bahwa Indonesia surplus beras pada periode 2019 hingga 2022 dengan surplus rata-rata per tahunnya hingga 2,4 juta ton.
Prestasi ini terwujud akibat peningkatan produktivitas padi dari 5,11 ton/Ha meningkat jadi 5,23 ton/Ha.
Ia juga merekomendasikan beberapa hal untuk mempertahankan surplus ini.
Yakni dengan Good Agriculture Practice berupa penyediaan benih unggul, metode budidaya yang efektif dan efesien.
Peningkatan coverage area sistem irigasi dan pendampingan dari penyuluh.
Praktisi atau swasta serta penanganan pasca panen yang dilaksanakan melalui penggunaan mekanisasi pertanian, vertical dryer dan gudang penyimpanan yang terstandar.
Pamrihadi juga menyebutkan bahwa hal penting yang harus dilakukan ada melibatkan lembaga keuangan dalam penyediaan modal dan lembaga asuransi untuk penjaminan resiko kegagalan.
“Kolaborasi dalam peningkatan kerjasama penyerapan dengan offtaker, stakeholder dan BUMD maupun BUMN juga perlu dilakukan,” tutur Pamrihadi.
Akademisi IPB University, Adi Hadianto mengucapkan bahwa peningkatan produksi pangan dalam negeri (khususnya beras) dapat dibuktikan mampu mengurangi food insecurity dan ketergantungan terhadap impor beras.
Jadi, pencapaian swasembada pangan beras menjadi salah satu komponen penting yang harus dicapai dari ketahanan pangan nasional.