62 Bayi di Makassar Tertular HIV/AIDS, Kok Bisa?
HIV/AIDS sudah hadir sejak dulu dan mengancam keselamatan nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyakit HIV/AIDS bukan lagi virus baru di dunia.
HIV/AIDS sudah hadir sejak dulu dan mengancam keselamatan nyawa jika tidak ditangani dengan tepat.
Hanya saja stigma negatif terkait orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menjadi salah satu pemicu sulitnya virus ini ditekan.
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinisi (KPAP) Sulawesi Selatan mencatat 26 ribu masyarkat Sulawesi Selatan tertular HIV/AIDS.
Angka tersebut rekapitulasi sejak tahun 2005 hingga 2022.
Koordinator Program HIV KPAP, Komisi Penanggulangan AIDS, Andi Akbar Halim mengatakan, penyumbang HIV/AIDS tertinggi ada di Makassar.
Jumlahnya mencapai 16 ribu dan 70 persen diantaranya adalah laki-laki.
Celakanya, 62 bayi di Makassar juga terpapar virus mematikan ini.
Mereka dipastikan tertular oleh orang tuanya.
"Karana yang paling dekat dengan laki-laki adalah perempuan dan anak, jika suami menularkan ke istri, otomatis istri yang hamil akan menularkan ke anaknya," ucap Akbar, Jumat (19/9/2022).
Karenanya, ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan HIV, jika positif maka upaya akan dilakukan agar baginya tidak tertular saat lahir ke dunia
Yang makin memprihatinkan kata Akbar, semua kalangan usia dan profesi sudah terinfeksi HIV/AIDS.
Mulai dari anak-anak hingga usia produktif, mulai dari profesi guru, dokter, dosen, perawat, TNI, Polisi, dan beragam profesi lainnya, termasuk jurnalis.
Penyebab utamanya adalah transmisi seksual atau seks bebas.
"Beda dengan dulu, yang menjadi ODHA hanya kalangan tertentu, misalnya homoseksual, atau pekerja seksual," katanya.