Warga Bina Sarana I Moncongloe Gelar Lomba 17 Agustus untuk Dewasa & Anak-anak, Hadiah Jutaan Rupiah
Warga Bina Sarana Residence I atau BSR I membuat beberapa lomba 17 Agustus yang melibatkan orang dewasa hingga balita.
Permainan ini untuk diikuti oleh masyarakat Indonesia untuk memperebutkan kebutuhan pokok tersebut.
Sebab, kala itu bahan terebut menjadi barang mewah bagi masyarakat Indonesia yang kala itu hidup serba kekurangan.
Tentunya untuk meraih semua bahan pokok itu, masyarakat Indonesia harus berususah payah memanjat pohon yang sudah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang.
Di saat masyarakat Indonesia bersusah paya meraih semua hadiah, orang-orang Belanda hanya menonton dari bawah dan menganggap itu sebagai lelucon.
Meski banyak orang yang menganggap panjat pinang sebagai kenang buruk di zaman penjajahan, tetapi ada nilai-nilai yang bisa diambil seperti permainan rakyat yang menguji kreativitas dan kekompakan tim untuk mencapai kemenangan.
2. Lomba balap bakiak
Berkutnya, ada juga lomba bakiak.
Biasanya lomba bakiak ini dilakukan oleh sekelompok peserta yang bersama-sama memakai bakiak panjang.
Nah, lomba ini mengajarkan kita kekompakkan menyamakan langkah kaki, demi mencapai garis finish.
Nilai positif pada lomba ini adalah, tujuan bersama tak mungkin tercapai tanpa kekompakan.
Seperti halnya yang telah dilakukan oleh para pejuang yang bekerja sama untuk merebut kemerdekaan.
3. Lomba makan kerupuk
Siapa yang tak kenal dengan lomba makan kerupuk? Lomba ini tentu menjadi favorit karena peserta harus menghabiskan kerupuk yang diikatkan pada tali dan peserta tak boleh menyentuhnya.
Hingga saat ini, lomba makan kerupuk menjadi lomba yang tak pernah terlewatkan setiap perayaan 17 Agsutus.
Lomba makan kerupuk ini ternyata memiliki filosofi yang mendalam. Zaman dahulu, kerupuk menjadi andalan karena pada masa perjuangan, masyarakat Indonesia belum memiliki ekonomi yang baik.