Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejak Dulu Ferdy Sambo Jadi Ketua Kelas, dari SMA hingga Akpol Dipercaya Pimpin Pasukan

Pasalnya, ia terpilih menjadi Polisi Taruna (Poltar) di akademi yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah itu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
DOK DIVISI PROPAM POLRI
Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo kini tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irjen Pol Ferdy Sambo dikenal sosok yang disegani saat menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).

Pasalnya, ia terpilih menjadi Polisi Taruna (Poltar) di akademi yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah itu.

Polisi taruna atau Poltar adalah wadah atau kesatuan yang bertugas menjaga dan mengkondisikan keamanan sekolah.

Selain itu, juga bertugas mengatur dan memperhatikan sopan santun taruna atau taruni.

Kiprah Ferdy Sambo di Akpol Semarang itu, dibeberkan sahabatnya Agussalim Narwis di Makassar.

Agussalim adalah sahabat satu sekolah Ferdy Sambo di SMA Negeri I (Smansa) Makassar.

Ia bahkan sempat sakelas dengan Ferdy Sambo saat di bangku kelas satu.

Saat lulus SMA tahun 1991, Agus dan Ferdy muda sepakat pendidikan di Akademi Militer.

"Selepas kelas tiga (1991) waktu itu kita sepakat ramai-ramai daftar Akabri," kata Agus saat ditemui di salah satu warkop di Jl Pettarani III, Makassar, Jumat (12/8/2022) sore.

"Saya waktu itu ada tujuh orang termasuk Ferdy lolos ke Magelang, ada 67 orang dari Sulsel kalau tidak salah dan setengah lulus itu waktu," sambungnya.

Ferdy yang lolos di Magelang pun memilih masuk Akademi Kepolisian yang berlokasi di Semarang.

Sementara Agus yang juga lolos memilih masuk Akademi Angkatan Udara yang berlokasi di Jogjakarta.

Di waktu senggang atau libur, Ferdy dan Agus kerap saling mengunjungi di akademi masing-masing.

"Kalau libur kita ketemu-ketemu. Kadang kalau Sabtu -Minggu kalau bukan dia (Ferdy) yang datang ke Jogja, saya yang datang ke semarang," kenangnya.

Selama menjalani penempaan perwira di Akpol, Ferdi kata Agus, terpilih sebagai Polisi Taruna (Poltar).

"Jadi waktu taruna itu, dia tetap perlihatkan kedisiplinannya karena terpilih jadi Poltar, Polisi Taruna," ujar Ferdy.

"Jadi dia (Ferdy Sambo) waktu jadi taruna sudah polisi memang karena kan Poltar itu tugasnya yang mendisiplinkan taruna-taruna," sambungnya.

Kedisiplinan yang menurut Agus, konsisten dijaga Ferdy Sambo saat duduk di bangku SMA.

Sebab saat sekolah di SMA Negeri I (Smansa) Makassar, Ferdy yang dikenal disiplin terpilih menjadi ketua kelas mulai kelas satu hingga kelas tiga.

"Memang cerdas dan disiplin orangnya sejak SMA, karena tidak mungkin terpilih jadi ketua kelas tiga mulai kelas satu sampai kelas tiga kalau tidak cerdas dan disiplin," bebernya.

Tidak hanya itu, Ferdy yang juga jago Taekwondo kata Agus, membuatnya cukup disegani teman sekolah.

Namun dalam perjalan pendidikan akademi itu, nasib menjadi perwira TNI AU tidak berpihak pada Agus.

Agus diakuinya tidak dinyatakan lolos sebagai perwira AU setelah menjalani pendidikan di Akademi.

Sementara, Fredy Sambo dinyatakan lolos sebagai perwira Akpol angkatan 1994.

"Ferdy lolos jadi periwa, saya juga sudah lulus cuman karena ada persoalan, ya belum rejekilah," ucap Agus yang kini berkiprah di dunia akademisi.

Perjalanan karirnya di kepolisian pun kata Agus, tidak terlepas dari sikap kedisiplinan Ferdy.

Hal itu, kata dia dikuatkan dengan terpilihnya Ferdy Sambo sebagai 'Polisinya Polisi se Indonesia yaitu Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Meski akhirnya dicopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kasus pembunuhan berencana yang disangkakan kepadanya.

Ia menjadi tersangka pembunuhan berencana bersama tiga bawahannya terhadap Brigadir J yang tidak lain adalah ajudannya.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah dinasnya, Jl Duren 3 Komplek Polri, Jakarta 8 Juli, lalu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved