PMK
Mudah Tulari Ternak Lain, Kenali Ciri-ciri Sapi dan Kambing Terjangkit PMK
Bila PMK berdampak pada hewan, itu sangat sulit dikendalikan kecuali ada penanganan dari kedokteran hewan.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bertambah 71 ekor hewan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Bahkan, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Enrekang Muh Alwi menyebut ada tiga kecamatan saat ini terjangkit PMK diantaranya Kecamatan Buntu Batu, Kecamatan Baraka, dan Kecamatan Baraka.
"Sudah tiga kecamatan berdampak, jadi kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokoler-protokoler dari satgas PMK," disampaikan Alwi di ruang rapat Bupati Enrekang, Jl Jenderal Sudirman, Enrekang, Sulawesi Selatan, Jumat (12/8/2022).
Kemudian, Alwi menjelaskan secara umum ciri-ciri hanya hewan ternak berkuku terjangkit PMK.
Hewan ternak yang dimaksud seperti kerbau, sapi, domba, kambing, babi, dan hewan sejenisnya.
Ia juga mengatakan penyakit hewan tersebut sangat cepat menular ke hewan lainnya.
"Penyebaran PMK ini bisa sampai jarak 50 meter melalui udara, jadi kalau ada di desa terdapat satu kasus, maka desa itu masuk zona merah," tuturnya.
Ia merincikan gejala-gejala ternak terkena PMK, seperti demam tinggi, muncul luka lepuh di lidah, hipersaliva, hewan sulit berdiri, pincang, kulit melepuh, lepasnya kukuh, hingga susah makan.
Meski begitu, Alwi menyebut bila PMK berdampak pada hewan, itu sangat sulit dikendalikan kecuali ada penanganan dari kedokteran hewan.
"Penyakit PMK bisa sembuh asalkan di bawah pengawasan dokter hewan," tutupnya.
Untuk itu, Alwi berharap ke masyarakat untuk mengikuti imbauan dari petugas satgas agar virus PMK ini tidak menyebar luas.(*)