Kedai 'Legend' Pramuka Makassar Perlahan Bangkit Pasca-2 Tahun Terpapar Pandemi
Toko itu di kampung Melayu Baru, utara kota. Usianya lebih tua 10 tahun dari peringatan tahunan hari Pramuka nasional, saban 14 Agustus.
TRIBUN-TIMUR.COM - Makassar punya toko legenda perlengkapan ke-pramukaan.
Toko itu di kampung Melayu Baru, utara kota. Usianya lebih tua 10 tahun dari peringatan tahunan hari Pramuka nasional, saban 14 Agustus.
Tahun 2022 ini, pramuka Indonesia berulang tahun ke-61.
“Nenek saya bilang, toko ini sudah waktu Pramuka masih pakai istilah Pandu, tahun 1951,” kata Andi Syamsu Alam Arief (25), cucu mendiang pendiri Kedai Pramuka, Andi Amien P kepada Tribun,
Kamis (11/8/2022).
Andi Syamsul adalah generasi ketiga pengelola kedai pramuka ini.
Dia melanjutkan amanat mendiang ayahnya, Andi Arief Amin, yang meninggal 11 tahun lalu.
“Kalau nenek (Andi Amin) meninggal tahun 2004, saya masuk TK,” ujar Syamsul.
Karena dua pekan terakhir, dia sibuk meladeni pembeli, Syamsul kini harus istirahat full.

Aktivitas transaksi dagang dikerjakan sementara ibunya, Jumriah.
Selama hampir dua tahun, kedai ini nyaris toko mati.
Pembatasan aktivitas sosial karena virus pandemi Corona, membuat keluarga ini, nyaris bangkrut.
“Kami sampai harus berhutang untuk makan,” kata Andi Syamsul.
Selama hampir tiga tahun, tak ada aktivitas pramuka.
Padahal toko yang dirintis mendiang kakeknya, ini sangat mengandalkan momen Hari Pramuka, saban awal Agustus dan tahun ajaran baru.
Tak seperti Andi Amien, mendiang kakeknya, Syamsul dan ayahnya, tak aktif di gerakan kepanduan daerah.
Andi Amien P, selama empat dekade (1969-1990) adalah pengurus kwartir cabang Ujungpandang.
Toko Kedai Pramuka dibuka, awal dekade 1950-an, karena kebetulan Andi Amien adalah kader Hisbul Wathan, gerakan kepanduan ormas Muhammadiyah, di masa perjuangan kemerdekaan.
Toko ini memeng berada di pengkolan Jl Muhammadiyah, Jl Buru, dan Jl SInassara.
Memang sekitar 150 meter dari Kedai Pramuka ini, berdiri salah satu sekolah milik SMAS Muhammadiyah 6 Makassar.
Ini adalah institusi pendidikan Muhammadiyah tertua di Indonesia timur.
Kedai Pramuka juga hanya berjarak sekitar 300 meter dari Pasar Boetoeng, pasar sandang terbesar tertua dan terbesar di Indonesia timur.
Kedai Pramuka memang salah satu rekam jejak kepanduan di Makassar dan timur Indonesia.
“Pak Andi Amien itu, pengurus kwarcab sejak bapak (ayah) jadi ketua Makassar pertama tahun 1964, dan dia juga jadi suplair alat pramuka di Sulsel,” kata Asri A Pananrang (67), mantan sekretaris Kwarda Pramuka Sulsel (1980-1991).
Kini namanya diabadikan sebagai Baruga Andi Pananrang.
Inilah kantor Kwarcab Pramuka di Taman Segitiga, Jl Sultan Hasanuddin, Makassar.
Monumentalia itu sejak HUT-59 Pramuka, 14 Agustus 2020 lalu.
Asri Pananrang yang juga mantan Kadis Tanaman Pangan Sulsel ini, menyebut, sejak dia masih sekolah dasar tahun 1960-an, mendiang ayahnya selalu membawanya ke toko tua itu.
M Iqbal Suaib, Kadis PUPU Provinsi Sulsel dan mantan Ketua Kwarcab Pramuka dan Pj Walikota Makassar, juga
“Dekade 1970 hingga 1980-an, anak Pramuka di Sulsel ya tahunya beli kacu dan emblem di kedai Pramuka atau Toko Karsu (Karya Sutra),” kata Iqbal, putra mendiang Walikota Parepare AM Suaib ini.
Legenda Kedai Pramuka milik AM Amien, kini coba bertahan ditengah gempuran e-commerce.
Sepekan terakhir, kedai di Jl Buru, Kelurahan Melayu Baru, Kecamatan Wajo, Kota Makassar itu, kembali ramai.
Pembeli mulai berdatangan.
“Ini langganan saya sejak 20 tahun lalu,” kata Suryadi Nur (53), pembina Pramuka Pangkep, sekaligus pemilik toko pramuka, Pangkep Scout, di Makassar.
Kak Sur, sapaan Suryadi, mengalokasikan belanja aksesori praja muda karana, hampir sejuta rupiah.
Dia membeli katju merah putih, emblem, pin, aneka lambang tanda pandu dunia, kwarcab, dan bendera semapore, dan lainnya.
Kak Sur datang khusus ke Makassar, menambah stok jualannya, menyusul membeludaknya permintaan jelang Hari Pramuka.
Ada juga ibu rumah tangga, membeli tongkat, dan buku panduan pramuka.
“Pramuka inikan kegiatan eskul (ekstra kurikuler) wajib untuk semua murid mulai SD hingga SMA, bahkan di kampus,” kata Nurlaely Basir M, tenaga pendidik di SMA yang kebetulan belanja di Kedai Pramuka untuk anak bungsunya.
Di Indonesia, gerakan pramuka diatur secara khusus dalam sistem pendidikan nasional.
Ini semacam pendidikan basis kedisiplinan, karakter, dan basis kepanduan bela negara.
Sebelum pandemi, menjelang hari pramuka, ada perkemahan. Mulai level sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional.
Tahun ini, puncak gerakan pramuka kembali dipusatkan di Cibubur, Jakarta Timur. Ini kawasan perkemahan terbesar di Asia Tenggara.
Ketua Kwarda Pramuka Sulsel, M Haris Yasin Limpo, sudah berada di Cibubur, sejak kemarin. (*)