Kekerasan Anak
Bupati Indah Putri Ajak Semua Pihak Cegah Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak di Luwu Utara
Menurut Indah, dari waktu ke waktu laju kasus kekerasan perempuan dan anak meningkat, jenisnya juga bermacam-macam.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Muh. Irham
MASAMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan kasus kekerasan anak dan perempuan di Luwu Utara perlu mendapatkan perhatian.
Disampaikan Indah saat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Penanganan Korban Kekerasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara, Selasa, (9/8/2022).
Menurut Indah, dari waktu ke waktu laju kasus kekerasan perempuan dan anak meningkat, jenisnya juga bermacam-macam.
"Diharapkan kekerasan fisik maupun verbal dapat kita turunkan, kuantitasnya relatif meningkat apalagi di masa pandemi," katanya.
Ia mengatakan, dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, isu ini mendapatkan tempat tersendiri berada di tujuan kelima.
Yaitu menghapus segala bentuk kekerasan perempuan dan anak baik di ruang publik dan privat, baik dalam hal perdagangan, seksual dan jenis-jenis eksploitasi.
Olehnya itu, yayasan save the children, pemkab serta PT Mars telah mengadakan sosialisasi untuk mengurangi pekerja anak di sektor perkebunan.
Targetnya menghilangkan semua praktek berbahaya seperti pernikahan anak usia dini, pernikahan paksa yang berdampak secara fisik terhadap kesiapan sistem reproduksi anak.
"Menjadi tanggung jawab kita untuk memastikan anak dan perempuan itu dilindungi dari tindakan-tindakan berbahaya yang mungkin menurut kita aman tapi berbahaya untuk anak,"
"Kasus kekerasan anak dan perempuan di daerah kita perlu mendapatkan perhatian karena angkanya terus meningkat," ujar Indah.
Kabupaten Luwu Utara sudah ada 60 desa yang memiliki Tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang tersebar di delapan kecamatan.
"PATBM ini kita harapkan menjadi tempat pola pengasuhan pusat perkembangan (PPA) lintas sektor di desa," ujar istri Anggota DPR RI, Muhammad Fauzy.
Diharapkan juga, PATBM, puspaga dimaksimalkan sebagai kontribusi dalam menciptakan generasi emas.
"Karena kalau kita menyelamatkan seorang perempuan atau anak berarti kita menyelamatkan masa depan bangsa,"
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Luwu Utara, Andi Zulkarnain mengatakan koordinasi ini dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk TPPO.
"Kabupaten Luwu Utara kata Andi Zulkarnain, tahun ini memiliki rumah aman yang fungsinya tempat sementara, pemda siapkan untuk korban kekerasan perempuan dan anak.
"Kita siapkan konsumsi, penjemputan, siapkan semua secara gratis dan juga menyiapkan pendamping psikolog," ujar dia.(*)