Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Chelsea

Balik ke RB Leipzig Timo Werner Bikin Chelsea Lebih Buruk dari Keledai, 'Jatuh di Lubang yang Sama'

Terang saja, kepindahan Timo Werner ke RB Leipzig menyisakan kerugian dalam hitung-hitungan bisnis untuk Chelsea

Editor: Alfian
Instagram/@timowerner
Timo Werner saat berseragam Chelsea dan RB Leipzig 

"Hari ini menandai akhir perjalanan saya bersama Chelsea FC," tulis Timo Werner di media sosial.

“Saya sangat berterima kasih atas waktu yang saya habiskan di klub spesial ini."

“Pada titik ini saya ingin menyampaikan penghargaan saya untuk rekan satu tim saya, para pelatih dan staf, dan terutama untuk Anda, para pendukung khusus Chelsea Football Club."

“Saya merasakan begitu banyak cinta dan dukungan selama dua tahun terakhir dan saya tidak akan pernah melupakan bagaimana kalian berdiri di belakang saya di saat-saat yang baik dan penuh tantangan!," tutupnya.

Timo Werner selalu disukai oleh para penggemar Chelsea atas upaya dan tekadnya yang tak kenal lelah untuk berkembang bersama The Blues.

Tetapi penyerang cepat itu tidak pernah mampu mentransfer prestasi mencetak golnya dari Bundesliga ke Liga Inggris.

Manajer Chelsea Thomas Tuchel dan stafnya dipahami tidak pernah cukup mampu menentukan peran terbaik Timo Werner dalam cetak biru taktis bos Jerman.

Timo Werner sendiri juga dianggap frustrasi dengan pemutusan hubungan itu, dan kesulitan-kesulitan itu dipahami telah memicu kepindahannya kembali ke Jerman.

Biaya transfer untuk Werner merupakan kerugian yang jelas bagi Chelsea.

Tetapi The Blues akan mengharapkan angka itu meningkat mengingat tambahan yang disepakati pada kesepakatan.

Timo Werner juga dianggap sebagai salah satu penerima upah tertinggi Chelsea.

Kepergiannya akan membebaskan dana untuk didistribusikan kembali ke tempat lain.

"Timo Werner telah menyelesaikan transfer permanen ke RB Leipzig, kembali ke Jerman setelah dua musim bersama Chelsea," bunyi pernyataan Chelsea.

“Pemain depan sedang menuju kembali ke klub di mana dia menikmati empat tahun yang sukses sebelum pindah ke London barat, meninggalkan Stamford Bridge ke tanah airnya sebagai juara Eropa dan dunia."

“Kemenangan Liga Champions di Porto mewakili puncak waktunya bersama The Blues dan dia memainkan perannya dalam kesuksesan kami selama musim pertamanya di Inggris."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved