HUT Kemerdekaan RI
Cerita Warga Bandung yang Raup Untung Jutaan Rupiah dari Jualan Bendera di Parepare
Setiap jelang HUT Kemerdekaan RI, Dedi sengaja merantau ke Parepare untuk jualan bendera. Hasilnya, ia bisa meraih untung hingga jutaan rupiah
Penulis: M Yaumil | Editor: Muh. Irham
PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Bandung, Jawa Barat menjual berbagai macam jenis bendera di Kota Parepare. Ia memilih menjual di Jl Veteran, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.
Momen HUT Kemerdekaan 17 Agustus selalu dihiasi dengan bendera merah putih yang terpampang di jalan-jalan kota maupun di rumah warga.
Momen ini menjadi rejeki tersendiri bagi pedagang bendera dan umbul-umbul.
Salah satunya, Dedi warga Bandung, Jawa Barat yang melancong ke Kota Parepare untuk berdagang.
Bendera dan umbul-umbul yang dijual merupakan produksi dari Kota Bandung.
Kegiatan ini dilakukan Dedi (53) tiap mendekati momen 17 Agustus.
Sejak 2003, dirinya bersama istri ke Kota Parepare hanya untuk berjualan bendera.
"Awalnya tahun 2003, saya menjual bersama rombongan waktu itu dan datang lagi sampai sekarang," katanya, Selasa (9/8/2022) siang.
Dedi (53) telah berjualan bendera di Kota Parepare sekitar 18 tahun lamanya.
Saat di kota kelahirannya Presiden ketiga ini, Dedi serta istrinya tinggal di Jalan Andi Mappatola, Kecamatan Ujung.
"Saya tinggal di rumah teman nanti kalau momen 17 Agustus sudah selesai balik ke Bandung lagi," ujar Ndet sapaan akrabnya.
Sejak 25 Juli 2022, pria kelahiran Bandung itu, menjajakan jualannya.
Omset yang didapatkan cukup menjanjikan sehingga dia tidak bosan-bosan kembali ke Kota Parepare.
Dia mengaku keuntungan per harinya Rp 100 ribu sampai Rp 125 ribu.
"Kalau dihitung adalah yang bisa dikantongi sekitar Rp 100 ribu satu hari di luar uang bensin dan makan," imbuhnya.
Harga bendera yang ditawarkan Ndet berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu.
"Harganya variatif tergantung jenis dan model barangnya, karena ada yang ukuran biasa ada yang umbul-umbul," jelas Ndet.
Lokasi jualan Ndet yang tak pernah pindah membuatnya mudah ditemukan.
Selain warga, pembeli juga berasal dari kantor-kantor daerah sekitar.
"Pembeli sudah mulai banyak, rata-rata juga yang sering membeli dari kantor-kantor," ucapnya.
Pasca corona ini, penjual mulai banyak sehingga pembeli terpecah.
Namun dia percaya asalkan ada usaha disitu ada rejeki.
"Sudah corona banyak penjual dan akhirnya pembeli terpecah tapi karena tujuannya kita usaha pasti ada rejekilah," pungkasnya.
Saat corona Ndet meraup keuntungan Rp 3 Juta, ditaksir keuntungan tahun ini, Ndet mendapatkan keuntungan Rp 4 juta hingga Rp 5 juta.(*)