Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional, Mentan SYL Tinjau Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang

Tidak hanya sampai kegiatan tanam, industri pengolahanya pun ke depannya disiapkan sehingga memberikan produk turunan kelapa yang bernilai jual tinggi, seperti minyak kelapa dan gula semut.

Nur Alam juga menyampaikan implementasi pengembangan kelapa genjah ini dilaksanakan secara klaster dan integrasi sehingga dapat memperkuat pengembangan komoditas pertanian lainnya.

Hal ini tentu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Klaster perkebunan-tanaman pangan dengan integrasi kelapa dengan jagung, Kelapa dengan Kedelai yang dilakukan pada lahan hamparan atau kawasan,” ucap Nur Alam.

Klaster perkebunan-hortikultura yakni integrasi kelapa dengan cabai, kelapa dengan nanas, penanaman kelapa pada klaster ini dilakukan di pekarangan.  

Sementara klaster perkebunan-peternakan, yakni integrasi kelapa dengan ayam. Penanamanya dilakukan di pekarangan rumah.

Ia juga menyampaikan target output pengembangan kelapa genjah ini yaitu masyarakat dapat menghasilkan produk kelapa yang mempunyai nilai tambah dan jual tinggi.

“Buah kelapa genjah bisa diolah menjadi gula kelapa/semut dan minyak kelapa. Kelapa segar sendiri digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah pariwisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Nur Alam.

Kementan sendiri tak hanya menyalurkan bibit unggul, tapi juga memberikan bantuan dengan membuat kebun bibit bagi masyarakat.

Alhasil, ketersediaan bibit ke depannya mudah diperoleh dan budidaya kelapa genjah semakin berkembang secara mandiri.

Varietas kelapa genjah yang dikembangkan meliputi Entog, Kuning Nias, Kuning Bali, Pandan Wangi, Kopyor.

Sebaran pengembangan kelapa genjah 1 juta batang nasional selain di Solo Raya, diadakan pada berbagai daerah.(adv/rerifaabdurahman).