3 Surat Ini Sering Dibaca Rasulullah SAW saat Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan sholat yang dilakukan setelah bangun tidur. Sholat sunnah ini merupakan salah satu ibadah yang punya banyak keistimewaan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sholat tahajud merupakan sholat yang dilakukan malam hari atau setelah bangun tidur.
Sholat sunnah ini merupakan salah satu ibadah yang punya banyak keistimewaan.
Apalagi kebanyakan orang mengerjakan sholat tahajud saat tengah malam.
Sholat tahajud bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan sebaiknya ditutup dengan shalat witir.
Waktu sholat tahajud dibagi dalam sepertiga malam.
Nah, ada tiga surat sering dibaca Rasulullah SAW saat mengerjakan sholat tahajud menurut Ustaz Adi Hidayat.
Ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi umat muslim, lantaran memiliki keutamaan yang besar.
Cara pengerjaan sholat tahajud pada dasarnya sama seperti sholat-sholat sunnah lainnya.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sholat tahajud dibagi menjadi tiga:
1. Mulai dari setelah sholat isya hingga pukul 22.00 (sepertiga malam pertama).
2. Mulai dari pukul 22.00 hingga 01.00 (sepertiga malam kedua).
3. Kira-kira satu jam sebelum memasuki waktu subuh (sepertiga malam ketiga).
Waktu pelaksanaan sholat tahajud yakni di sepertiga malam.
Mengutip buku risalah tuntunan salat lengkap, waktu melaksanakan sholat Tahajud dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Sepertiga Pertama, yaitu dari pukul 19.00 sampai pukul 22.00, ini saat utama.
2. Sepertiga Kedua, yaitu dari pukul 22.00 sampai pukul 01.00, ini saat yang paling utama
3. Sepertiga Ketiga, yaitu pukul 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.
Sebelum melakukan sholat tahajud, sebaiknya membaca Niat Salat Tahajud terlebih dulu.
Bacaan Niat Salat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."
Lalu, apa saja surah Alquran yang dibaca Rasulullah SAW ketika mengerjakan Shalat Tahajud tersebut?
Surah yang dibaca Rasulullah saat Shalat Tahajud
Mengenai surah apa saja dibaca Rasulullah SAW saat mengerjakan Shalat Tahajud sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah kajian yang disiarkan di salah satu stasiun televisi.
Kajian Ustadz Adi Hidayat yang membahas mengenai persoalan itu kemudian ditayangkan kembali dalam potongan video oleh kanal YouTube Ceramah Pendek.
Dalam potongan video berdurasi 12 menitan yang diunggah YouTube Ceramah Pendek, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada tiga jenis surah yang umumnya dibaca oleh Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.
"Surah apa yang dibaca oleh Nabi?,"
"Secara singkat ada tiga jenis surah yang umumnya dibacakan oleh Nabi SAW dalam kesempatan shalat malamnya," kata Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut.
Berikut tayangan video penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai jenis surat yang dibaca Rasulullah saat Shalat Tahajud.
Jenis surat 1
Adapun jenis surah yang pertama, lanjut Ustadz Adi Hidayat, yaitu surah yang ringan.
"Satu, surat yang ringan, surat yang ringan,"
"Saya tidak katakan pendek ya, ingat baik-baik, surat yang ringan yang diisyaratkan bagi para pemula yang menunaikan shalat tahajud," sebut Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat kemudian memberi contoh dalil mengenai jenis surah pertama yang dibaca Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.
Dalil tersebut tercantum dalam surah Al-Muzzammil ayat 20 dengan potongan ayat sebagaimana berikut.
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ
"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran...."
Berdasarkan ayat tersebut, jenis surat pertama yang bisa dibaca dalam tahajud ialah surah ringan yang dihafalkan.
Bagi Nabi Muhammad SAW, lanjut Ustadz Adi, keringanannya itu ialah 100 ayat Surah Al Baqarah, atau 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat.
"Jadi ukuran ringannya itu relatif. Ringan bagi Nabi belum tentu ringan bagi kita. Tapi prinsipnya cari yang ringan," terangnya.
Jenis surat 2
Jenis surah kedua ialah surah-surah yang tersusun dalam Alquran secara tertib, dengan tujuan mengulang yang dihafal atau memperbanyak yang dibaca.
"Kalau yang tadi yang ringan-ringan, sekarang justru terbalik. Panjang, tapi panjangnya ini diurutkan," sebut Ustad Adi Hidayat.
Bagi yang sudah mengahafal Alquran, sambungnya, ini adalah kesempatan untuk mengulang hafalannya sebagaimana dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.
Jenis surat 3
Selanjutnya jenis surah ketiga yaitu memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan atau keperluan pelaksana tahajud.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jenis surah ini adalah yang paling jarang dilakukan oleh pelaksana shalat tahajud.
"Ini jenis terakhir, dan ini sangat jarang dilakukan. Padahal Nabi, itu banyak disebutkan dalam riwayat, sering mencontohkan ini," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sebagai contoh memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya bagi yang sedang mencari nafkah, maka lebih baik membaca ayat-ayat tentang rezeki untuk meminta kemudahan pada Allah Swt.
Begitupula untuk masalah lainnya yang diperlukan oleh pelaksana shalat tahajud, bisa memilih ayat-ayat yang sesuai untuk dibacakan dalam ibadah malam ini.
Sebagaimana diketahui, semua surah Alquran berisi pedoman hidup dan semua permasalahan soal kehidupan ada di dalamnya.
Tata Cara Shalat Tahajud
1. Niat
Bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat dalam Alquran.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11. Membaca surat Al Fatihah
12. Membaca surat dari Alquran.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam
20. Doa yang dianjutkan yaitu:
"Rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan, wa - fil aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban naar."
Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka".
Atau doa lain hadis Bukhari bahwa Rasulullah membaca doa:
" Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqa'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was sa'atu haq."
" Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah."
Artinya:
" Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar."
" Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”(*)